MUARA TEWEH/tabengan.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Barito Utara (Barut) melalui Bidang Perhubungan Sungai dan Penyeberangan (PSP) merasa optimis untuk perolehan PAD hingga akhir tahun 2018 bisa mencapai Rp3,5 miliar. Pasalnya sampai akhir September 2018 realisasi PAD yang telah dikumpulkan sudah mencapai Rp3 miliar lebih.
“Awalnya oleh pemerintah daerah kita ditargetkan untuk penerimaan PAD sebesar Rp1,7 miliar kemudian dinaikkan menjadi Rp3 miliar dan ini sudah dapat kita realisasikan. Dengan sisa waktu yang masih tersisa, kita optimis untuk perolehan PAD dari retribusi pelayanan kepelabuhan ini bisa mencapai Rp3,5 miliar bila keadaan Sungai Barito mendukung,” kata Kabid PSP Dishub Kabupaten Barito Utara Mihrab Buanapati didampingi Rijalfi, di ruang kerjanya, Selasa (30/10).
Mihrab Buanapati menjelaskan, tingginya peroleh PAD ini, setelah adanya perubahan Perda melalui Perbup No.50/2017. Semula untuk retribusi jasa tambat tongkang batu bara ini hanya Rp200.000 dan 250.000 sesuai dengan kapasitas muatan.
“Retribusi ini setelah adanya perubahan sesuai Perbup No.50/2017, dinaikan yang semula Rp200.000 untuk kapasitas muat 4 ribu metrix ton menjadi Rp2 juta, sedangkan yang Rp250.000 menjadi Rp2,5 juta untuk tongkang batu bara berkafasitas 5 ribu metrix ton keatas,” jelasnya.
Dalam hal kenaikan tarif ini, disampaikannya pula bahwa sebelum memberlakukan tarif baru pihaknya telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada pihak perusahaan yang beroperasi di wilayah Barut. Dan mereka setuju dengan kenaikan tarif ini. Karena ini juga sebagai bentuk partisifasi perusahaan dalam membantu membangunan Kabupaten Barito Utara.
Meski dari sisi target telah terlampaui namun bukan berarti dalam pencapaian PAD ini tanpa adanya kendala. Kendala yang dialami Dishub pada bidang PSP saat ini yaitu terkait masalah sarana dan prasarana penunjang untuk kegiatan di lapangan.
Contohnya seperti kurangnya armada mobil oprasional untuk mendatangi lokasi perusahaan-perusahaan yang sedang melakukan muat batubara ke tongkang. Kemudian belum adanya rambu yang terpasang pada lokasi tambat yang telah ditentukan serta biaya operasional lainnya. Mirhab juga mengaku bahwa pada hari libur pun mereka siap bekerja karena ini merupakan bentuk pelayanan dan demi tercapainya target PAD.
“Mudah-mudahan terkait kendala ini, kita khususnya di bidang PSP ini mendapat dukungan dari Pemkab Barut agar ke depannya untuk pelayanan dapat lebih ditingkatkan dan akan semakin lebih baik lagi,” tukasnya. c-ryu