SAMPIT/tabengan.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menyisir ada tiga wilayah yang menjadi lokasi endemis penyakit kaki gajah. Ketiga kecamatan tersebut yakni Kecamatan Kota Besi, Desa Sudan, Cempaga Hulu dan Cempaga.
“Tiga lokasi ini menjadi lokasi endemis karena penderita banyak yang berasal dari wilayah tersebut,” ungkap Kepala Dinkes Kotim dr Faisal Novendra Cahyanto belum lama tadi.
Dilanjutkan Faisal, untuk kasus kaki gajah yang sampai terjadi kecacatan fisik sampai saat ini tidak ada terjadi penambahan kasus baru. Penderita dengan cacat fisik hanya berasal dari kasus lama yang jumlahnya ada sekitar puluhan orang.
“Sementara untuk kasus baru yang kita temukan rata-rata positif tanpa kecacatan dan sudah ditangani,” ujarnya.
Diungkapkan Faisal, penderita yang masuk kasus baru langsung ditangani oleh petugas kesehatan dengan memberikan pengobatan secara intensif. Selain itu juga sebagai pencegahan di wilayah endemis dibagikan obat filariasis yang diyakini mampu memutus mata rantai penularan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk itu. Sehingga warga setempat dapat mengkonsumsi obat pencegah kaki gajah sesuai anjuran.
Kaki gajah, kata dia, merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui nyamuk sehingga menimbulkan kecacatan menetap.
Ia mengimbau kepada penderita yang mengalami gejala terserang penyakit tersebut dapat segera memeriksakan diri ke tempat layanan kesehatan terdekat. Sebab selama ini diakui Faisal pihaknya cukup kesulitan menyisir para penderita karena sebagian ada yang malu atau takut untuk memeriksakan diri. Saat ini pihaknya tengah fokus memberikan obat kaki gajah kepada masyarakat di Kotim. Obat pencegahan kaki gajah diberikan mulai anak usia 2 tahun hingga dewasa usia dibawah 70 tahun. c-may