PALANGKA RAYA/tabengan.com – Minuman es tebu yang kian menjamur di kota Palangka Raya kini semakin diminati masyarakat. Selain harganya yang terjangkau, minuman segar ini mulai gampang ditemui di pinggiran jalan perkotaan. “Es tebu merupakan sesuatu hal yang baru di kota Palangka Raya, namun saat ini masyarakat banyak yang menyukai minuman manis alami tanpa tambahan zat pemanis buatan ini,” ucap Syahroni, salah seorang penjual es tebu di pinggiran Jalan Ir Soekarno kota Palangka Raya, Selasa (18/6).
Diakuinya, es tebu ini tak hanya manis, namun juga dipercaya untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti batu ginjal, penyakit kuning, menyembuhkan infeksi diabetes, menyembuhkan sakit flu dan pilek serta membantu mencegah tubuh dari dehidrasi. “Ya selain segar memang es tebu sangat alami dan tanpa ditambahkan pemanis buatan sehingga dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit,” jelasnya.
Menurutnya, antusiasme masyarakat terhadap es tebu hingga sekarang semakin meningkat sehingga meskipun banyak minuman segar lainnya yang bermunculan. “Penyebab minat terhadap es tebu yang semakin digemari ini karena harganya murah. Saya menjual Rp 5.000 per cup. Harga ini dapat menjangkau semua lapisan masyarakat untuk dapat menikmati minuman segar serta menyehatkan,” bebernya.
Syahroni mengungkapkan, dalam sehari ia dapat menjual sekitar tiga puluh sampai empat puluh gelas. Namun hal ini tergnatung dari stok tebu yang disediakan. “Sehari bisa menjual minimal 30 gelas, kalau lagi ramai bisa lebih apalagi bila cuaca sedang panas banyak pengendara yang lewat jalan disini mampir untuk membeli. Kalau dihitung omset penjualan lumayan lah bisa mencukupi kebutuhan,” terangnya.
Ditambahkannya, tebu biasanya diperoleh dari Bukit Keminting dan Pangkoh dengan harga Rp1.500 per pohon. Dimana satu pohon ini dapat menghasilkan tujuh sampai sembilan gelas es tebu. “Ya biasanya saya ambil dari Bukit Keminting tapi terbatas, maka dari itu setiap 3 hari sekali ke pangkoh untuk membeli tebu. Jadi untuk setiap satu pohon bisa jadi minimal 7 gelas, tetapi tergantung dari kandungan air dari tebu tersebut,” kata Syahroni. m-sda
