PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Seluruh anggota DPD PDIP Kalteng dan DPC PDIP Kota Palangka Raya menggelar kegiatan gerakan minum jamu untuk pencegahan virus Corona kepada masyarakat pengguna jalan di Jalan RTA Milono tepat di halaman Kantor DPD PDIP Kalteng, Senin (16/3/2020) pagi.
Jamu seduh yang dibagikan oleh seluruh kader serta para pengurus partai berlambang banteng moncong putih tersebut terdiri dari campuran jahe, kunyit, kayu manis, serai, dan temulawak. Kurang lebih dua ribu gelas jamu ludes dibagikan kepada masyarakat Kota Cantik sejak pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.
Ketua Panitia Gerakan Minum Jamu, Sigit Widodo mengatakan, pihaknya menggandeng sejumlah UMKM lokal yang bergerak di bidang industri jamu rumahan untuk membantu menyukseskan kegiatan tersebut. Dipilihnya jamu, merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alam tanah air yang kaya akan tanaman obat herbal yang sangat berkhasiat bagi tubuh manusia.
“Untuk mencegah penyebaran virus Corona, cara termudahnya adalah dengan memperkuat imun tubuh. Dan dengan jamu serta ramuan rempah tradisional warisan leluhur kita ini, maka akan membantu kita menangkal serangan virus dan penyakit berbahaya, serta menjaga stamina tubuh agar tetap sehat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Palangka Raya Nenie A Lambung menambahkan, Indonesia sebagai negara tropis menjadi salah satu negara penghasil tanaman obat herbal terbanyak. Terdapat lebih dari 9.000 lebih jenis tanaman herbal yang dijadikan obat-obatan tradisional.
“Dalam menjaga kesehatan, mengonsumsi jamu merupakan salah satu alternatifnya. Karena kita memiliki begitu banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan, membuat Ketua DPP PDIP Perjuangan Ibu Megawati menginstruksikan kita untuk memberdayakan tanaman lokal menjadi obat. Salah satunya melalui gerakan minum jamu ini,” kata Nenie.
Sedangkan Sekretaris DPD PDIP Perjuangan Kalteng Sigit K Yunianto turut menyampaikan apresiasinya atas program kesehatan melalui gerakan minum jamu tersebut.
“Intinya untuk mencegah terserang penyakit dan virus, daya tahan tubuh kita harus kuat. Nenek moyang kita mewariskan budaya jamu ini, sehingga ini waktunya kita untuk meningkatkan kembali penggunaan jamu tradisional sebagai upaya kewaspadaan terhadap serangan virus Corona,” pungkas Sigit. rgb