IKN Baru, Putra Dayak Wajib Berperan

ISTIMEWA PUTRA DAYAK - Untung Aslianur ketika berfoto dengan Dr Agustin Teras Narang beberapa waktu lalu sebelum pademi

*Dr Agustin Teras Narang, Mardani H Maming dan Syaharie Jaang

MUARA TEWEH/tabengan.co.id– Dalam sebuah postingan sosial media Facebook bernama Untung Aslianur yang menandai beberapa akun Tokoh Putra Dayak khususnya di Kalimantan, mendapatkan like dan ragam komentar dari warganet.

Disebutkan, berdasarkan Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) yang diserahkan pemerintah ke DPR, pada pasal 3 menyebutkan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Provinsi DKI Jakarta ke Kalimantan Timur akan dilakukan pada semester I 2024.

Pasal 9 RUU IKN menyebutkan IKN baru akan dipimpin oleh Kepala Otorita IKN yang penunjukan hingga pemberhentiannya akan menjadi wewenang presiden.  Artinya, tidak akan ada gubernur yang diseleksi lewat Pemilukada.  IKN baru hanya akan bisa memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI dan anggota DPD RI.

Presiden RI Jokowi pun sempat menyinggung 4 nama calon Kepala Otorita IKN dengan latar belakang yang berbeda, yakni Ahok, Bambang Brodjonegoro, Tumiyana, dan Azwar Anas.

“Saya tidak akan menjelaskan track record dari ke-empat nama di atas. Akan tetapi di sini merasa sedih karena di antara kandidat tersebut, tidak ada satu pun asli warga putra Kalimantan,” katanya.

Padahal, menurutnya, tidak ada yang lebih mengerti kondisi suatu daerah, selain putra daerah itu sendiri. Andaikan berbicara tentang kualitas, Pulau Kalimantan tidak kekurangan tokoh berintegritas dengan kualitas intelektual yang mumpuni.

Disebutkan, salah satunya adalah Dr Agustin Teras Narang yang kiprahnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Ia mengawali kariernya sebagai seorang pengacara dan pernah duduk di sejumlah jabatan lembaga advokasi hukum, lalu terpilih sebagai anggota DPR RI dan dipercaya sebagai Ketua Komisi II DPR RI periode 1999-2004, kemudian Ketua Komisi III DPR RI tahun 2004-2005, serta memimpin Kalimantan Tengah selama 2 periode (2005-2010 dan 2010-2015), dan kini menjabat sebagai Ketua Komite 1 DPD RI periode 2019-2024.

Jika dalam konsep bernegara, kita mengenal sistem Trias Politika (Montesqiue) yaitu pembagian kekuasaan di bidang hukum (yudikatif), lalu ada parlemen (legislatif) dan birokrasi pemerintahan (eksekutif), maka Agustin Teras Narang adalah figur yang sempurna dalam konsep tersebut. Sebab, ia pernah menyelami dunia hukum sebagai pengacara, kemudian memahami dunia parlemen karena pernah berada di DPR RI dan kini DPD RI, serta memahami pemerintahan dengan posisinya sebagai mantan Gubernur Kalteng selama 2 periode.

Prestasinya di 3 bidang tersebut pun (Trias Politika) terbilang sangat mengagumkan. Begitu banyak penghargaan yang dia dapatkan atas segala pencapaiannya, sehingga tidak berlebihan kalau kita meyakini sosok Agustin Teras Narang yang pernah menjadi Presiden Majelis Adat Dayak Nasional pertama, mampu membangun IKN baru.

Selain itu pula, Mardani H Maming, sosok anak muda Banua yang tengah naik daun di panggung politik nasional. Namanya pernah tercatat sebagai bupati termuda di Indonesia yang dicantumkam dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (Singkatan sebelumnya Museum Rekor Indonesia). Saat terpilih sebagai Bupati Tanah Bumbu tahun 2010 lalu, dirinya masih berusia 28 tahun.

Keberhasilannya memimpin Kabupaten Tanah Bumbu sehingga mengalami kemajuan yang cukup pesat, membuat ia mendapatkan kepercayaan besar menjadi Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) pada tahun 2015. Tidak itu saja, di tahun yang sama dirinya juga dipercaya sebagai Kompartemen Bina Wilayah Kalimantan HIPMI.

Sementara di Kalimantan Timur sendiri, ada Syaharie Jaang yang pengalamannya di dunia birokrasi tidak perlu dipertanyakan lagi, sebab ia pernah memimpin Samarinda yang merupakan Ibu Kota Kaltim selama 4 periode, 2 periode menjadi Wakil, dan 2 periode menjadi Wali Kota.

“Debutnya mungkin kurang menonjol di panggung nasional jika dibandingkan dengan Teras Narang atau Mardani Maming. Akan tetapi sebagai tokoh yang memang berdomisili di Kaltim selaku kawasan IKN baru, saya kira Jaang layak diperhitungkan.”

Dalam postingannya beberapa waktu lalu, mendapatkan banyak komentar positif dari warganet. Dari 3 tokoh yang disebutkannya, dukungan banyak mengalir ke tokoh putra Dayak Kalteng, Agustin Teras Narang. c-hrt