KASONGAN/tabengan.com – Sekda Katingan Drs Nikodemus MM berjanji akan mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2017. Hal ini disampaikannya kepada sejumlah media, Rabu (12/4) kemarin.
Hingga saat ini, menurutnya, masih dibahas di internal eksekutif dengan harapan bisa secepatnya selesai. Karena sebelum dilakukan pengajuan harus dihitung secara cermat apa-apa saja kebutuhan yang mendesak, sehingga bisa menjadi prioritas untuk didahulukan pelaksanaannya.
“Untuk menghitung dan membahas kebutuhan dimaksud, hampir setiap hari kita melakukan rapat bersama kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dimulai pada hari ini, esok, lusa, dan seterusnya,” jelasnya.
Kendati diajukan pada akhir April 2017 ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Katingan, namun menurutnya tidak ada dana tambahan, tapi masih dengan angka APBD murni tahun anggaran 2017.
Intinya, hanya melakukan penggeseran dana saja. Misalnya, dana untuk kebutuhan pembuatan bangunan A, karena bangunan A tersebut kebutuhannya tidak terlalu mendesak, lalu dananya akan dialihkan untuk pelaksanaan pembangunan B yang sebenarnya bangunan tersebut benar-benar dibutuhkan masyarakat.
Dan jika ada rencana kegiatan yang sudah diprogramkan di dalam APBD, namun ternyata dananya belum ada. Sehingga program tersebut, menurutnya, dengan terpaksa harus dipangkas.
“Bagaimana kita ingin melaksanakannya, jika dananya belum ada. Sehingga, program tersebut kita pangkas,” jelasnya.
Adapun alasan dilakukannya APBD mendahului perubahan dimaksud, bukan berarti perencanaan awal tidak matang, melainkan lantaran adanya beberapa kebutuhan yang benar-benar mendesak yang timbulnya setelah beberapa bulan kemudian.
Sedangkan jika menunggu APBD Perubahan, maka kegiatan dimaksud tidak sempat untuk dilaksanakan.
“Karena khawatirnya tidak cukup waktu,” katanya seraya menyebutkan jika menunggu pembahasan APBD perubahan biasanya terjadi diantara bulan September hingga Oktober.
Selanjutnya, mantan Asisten II ini memberikan contoh alasan APBD mendahului perubahan dimaksud. Misalnya, di dalam APBD murni programnya akan membeli Hand Phone (HP). Setelah berjalan beberapa bulan, ternyata kita sudah memiki HP.
“Karena kita sudah memiliki HP, maka dana tersebut dirubah atau digeser untuk dibelanjakan barang yang benar-benar dibutuhkan, misalnya TV. Kebetulan pada saat itu tidak memiliki TV. Pembahasannya akan dilakukan pada APBD mendahului perubahan,” jelasnya.c-dar