PEMILU DAN PILKADA 2024-Pilihlah Pemimpin yang Berkualitas

PEMILU DAN PILKADA 2024-Pilihlah Pemimpin yang Berkualitas
Agustin Teras Narang

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID– Senator Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustin Teras Narang hadir pada acara Menyapa Indonesia Pagi yang membahas masalah Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Isu polarisasi dan politik identitas adalah dua hal yang harus dicegah.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng Agustin Teras Narang mengatakan, berlangsungnya Pemilu dan Pilkada merupakan tuntutan reformasi. Diharapkan Pemilu di Februari 2024, dan kemudian Pilkada yang akan dilaksanakan rencana November 2024, itu betul-betul dilaksanakan dengan luber dan jurdil.

Karena ini sudah berlangsung beberapa kali, tentunya harus terjadi peningkatan dari sisi kualitas. Kualitas dari apa yang memang diinginkan oleh rakyat, agar pemimpin-pemimpin ke depan, baik untuk presiden maupun kepala daerah.

“Siapa pun yang nanti terpilih saat Pemilu maupun Pilkada adalah orang-orang yang betul-betul negarawan, yang mampu mendahulukan kepentingan rakyat, mendahulukan kepentingan bangsa dan kepentingan negara. Polarisasi terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap siapa yang akan dipilih. Juga karena masih terpengaruh oleh kepentingan sesaat. Terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan yang hanya didasarkan pada kelompok,” kata Gubernur Kalteng periode 2005-2015 ini, via WhatsApp, Senin (21/11).

Perlu adanya penyadartahuan, lanjut Teras Narang, bahwa kepada rakyat yang mempunyai hak untuk memilih agar kiranya berpikir secara objektif, berpikir secara konstruktif. Tujuannya untuk kebersamaan yang didasarkan pada Bhinneka Tunggal Ika.

Kepada pengawas Pemilu dan Pilkada, Teras Narang berpesan, betul-betul diawaki oleh orang-orang yang jujur dan adil tanpa melihat siapa yang akan dilakukan pengawasan. Apabila betul-betul dilaksanakan dengan baik, dan kemudian hukuman yang diberikan itu juga betul-betul didasarkan pada faktanya, dan data serta aturan hukum yang berlalu, akan mengurangi polarisasi ataupun yang lainnya.

Sebuah kontestasi, urai Teras Narang, ada yang kalah dan ada yang menang. Sebelum bertanding, kita harus menyadari bahwa kalau kita kalah berarti harus mengakui siapa yang menjadi pemenang. Pemenang ini adalah orang yang diterima visi dan programnya oleh rakyat. Rakyat mengenal betul orang-orang itu. Pemahaman ini hendaknya diimplementasikan dengan secara baik, secara benar oleh pelaku-pelaku yang akan mengikuti Pemilu dan Pilkada yang akan datang.

Penyelenggara Pemilu dan Pilkada, tambah Teras Narang,  harus betul-betul menempatkan dirinya secara tepat, jangan sampai terpengaruh dari para pesertanya. Apabila mereka mampu menjadi penyelenggara Pemilu dan Pilkada dengan baik dan benar, kemudian aparatur penegak hukum pun melaksanakan tugasnya secara konsistensi, dengan tanpa melihat siapa yang diadilinya, siapa yang diperiksa, diyakini berbagai permasalahan tadi akan berkurang. ded