Ekobis  

Inflasi tertinggi Terjadi di Sampit, Sebesar 2,51 Persen

Inflasi tertinggi Terjadi di Sampit, Sebesar 2,51 Persen
BERITA RESMI-Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng menyampaikan berita resmi BPS periode Juli 2024 kepada sejumlah media di ruang press konference, baru-baru ini. TABENGAN/ISTIMEWA

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi Kalimantan Tengah pada Juni 2024, yakni terjadi inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 2,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,66.

Untuk inflasi tertinggi terjadi di Kota Sampit yakni sebesar 2,51 persen dengan IHK sebesar 105,98 dan terendah terjadi di Kabupaten Sukamara sebesar 1,42 persen dengan IHK sebesar 108,11.

“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran,” jelas Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti saat menyampaikan berita resmi BPS melalui video konferensi, baru-baru ini.

Adapun sejumlah kelompok pengeluaran tersebut, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,04 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen.

Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,64 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,64 persen, kelompok transportasi sebesar 0,70 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.

Serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,32 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,39 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,06 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,00 persen.

“Sedangkan untuk tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) Kalteng pada Juni 2024 sebesar 0,28 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) Juni 2024 sebesar 1,05 persen,” sebutnya.

Adapun sejumlah catatan penting yang turut mempengaruhi Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalteng periode Juni 2024, yakni pasokan daging ayam ras dan bawang merah di pasaran yang mulai normal, penurunan harga beras lokal dan beras jawa dampak musim panen pada sejumlah wilayah Kalteng pada Mei-Juni, dan terjadinya depresiasi rupiah terhadap Dollar AS yang berkontribusi pada peningkatan harga emas di Indonesia.

Termasuk juga pengaruh kebijakan Bank Indonesia menetapkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,25 persen sejak 24 April 2024 dan adanya perayaan Hari Raya Idul Adha pada Juni 2024 yang pengaruhi permintaan barang dan jasa di pasar.rca