PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Salah satu misi Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kotawaringin Barat Rahmat Hidayat – Eko Soemarno, adalah meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), hal ini untuk memperkuat perekonomian masyarakat.
Menurut Rahmat Hidayat, dalam mewujudkan Kotawaringin Barat Bersahabat (Berkah, Sejahtera dan Bermantabat) seperti yang tertuang dalam Visi, Pasangan Rahmat Hidayat dan Eko Soemarno melakukan manuver Perubahan G-Rhes (Gerakan Rahmat Hidayat dan Eko Soemarno), salah satunya adalah mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Ekonomi kerakyatan merupakan sistem ekonomi tradisional yang di lakukan masyarakat lokal untuk mempertahankan hidupnya, dimana masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat yang memiliki aktivitas ekonomi sederhana seperti pedagang kecil dan UMKM, keberadaan mereka inilah yang harus kita selamatkan disaat kondisi perekonomian dalam keadaan tidak baik baik saja,” ujar Rahmat Hidayat pada saat pertemuan dengan masyarakat.
Rahmat Hidayat menjabarkan, bahwa pengertian ekonomi kerakyatan adalah sistem kemandirian dan kesejahteraan ekonomi masyarakat menengah ke bawah, dimana sistem ekonomi kerakyatan ini merupakan pilar kekuatan perekonomian masyarakat.
“Penguatan ekonomi kerakyatan ini juga sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan, untuk itu perubahan yang akan kami lakukan nantinya adalah memperkuat permodalan dan memberikan pelatihan bagi masyarakat yang memiliki usaha mikro, kecil dan menengah,” ujar Rahmat Hidayat.
Menurut Rahmat Hidayat, UMKM menjadi salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang penting dalam penyediaan lapangan kerja dan pengurang pengangguran sekaligus mampu menanggulangi kemiskinan.
“Pelaku UMKM harus tetap tangguh dalam kondisi apapun termasuk saat ini di era digitalisasi, para pelaku usaha tradisional harus mampu bersaing, untuk itu perlu meningkatkan pelatihan agar pelaku UMKM tetap berkembang mengikuti kemajuan teknologi,” Imbuhnya.
Termasuk juga kata Rahmat Hidayat, memperkuat ekonomi kerakyatan ini dengan melakukan revitalisasi keberadaan pasar tradisional baik segi infrastruktur maupun fasilitasnya, dengan adanya perubahan ini di harapkan pasar tradisional kembali hidup dan ramai.
“Kita lihat sendiri bagaimana kondisi pasar tradisional di Kobar seperti Indrasari, Pasar Happy zon dan pasar lainnya, banyak kios kios yang tutup karena saat ini banyak penjualan melalui online, selain itu juga infrastruktur maupun fasilitas di pasar masih sangat memprihatinkan, padahal pasar ini merupakan sentral perekonomian masyarakat, disini barometer kondisi perekonomian kita, jika banyak kios kios yang tutup berarti kondisi perekonomian kita sedang tidak baik baik saja, untuk itu kami akan lakukan perubahan untuk menghidupkan kembali pasar tradisional,” beber Rahmat Hidayat (Yulia)