Hukrim  

Dilaporkan Hilang, JH Ditemukan Tewas di Sungai Miwan

Dilaporkan Hilang, JH Ditemukan Tewas di Sungai Miwan
TEWAS-JH (52) ketika ditemukan tewas di aliran Sungai Miwan dan hendak dievakuasi. FOTO ISTIMEWA

KUALA KURUN/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bergerak cepat merespons laporan warga terkait hilangnya seorang warga berinisial JH (52) di wilayah Tumbang Miwan, Kecamatan Kurun. Untuk melakukan pencarian, BPBD segera menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang berkoordinasi dengan unsur TNI–Polri, Dinas Sosial, serta dibantu pemerintah desa dan masyarakat sekitar.

Kepala Pelaksana BPBD Gumas Atis, menyampaikan bahwa laporan hilangnya JH diterima pada Senin (20/10) sore. Begitu mendapat laporan, tim gabungan langsung menuju lokasi untuk melakukan pencarian di sekitar area yang diduga menjadi titik terakhir keberadaan korban.

Pencarian dilakukan secara intensif hingga malam hari dengan menyusuri tepi sungai dan kawasan hutan di sekitar Sei Miwan. Kondisi medan yang cukup sulit serta arus sungai yang deras menjadi tantangan tersendiri bagi tim di lapangan. Namun semangat dan kerja sama lintas instansi membuat pencarian terus dilanjutkan hingga keesokan harinya.

Setelah hampir 24 jam upaya pencarian, pada Selasa (21/10) pagi, tim gabungan akhirnya menemukan korban JH dalam kondisi tidak bernyawa di aliran Sei Miwan. Jenazah kemudian berhasil dievakuasi oleh TRC BPBD bersama personel TNI–Polri dan relawan warga menggunakan perahu serta peralatan keselamatan standar.

Proses evakuasi berjalan lancar dan jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga. Suasana haru menyelimuti prosesi tersebut, sementara pihak keluarga menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian dan evakuasi.

Pemerintah Kabupaten Gunung Mas melalui BPBD menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah tersebut. Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada ketika beraktivitas di sekitar sungai, terlebih saat cuaca tidak menentu dan arus air meningkat.

“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua agar senantiasa berhati-hati, terutama di area sungai yang berarus deras. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas,” ujarnya.

Dengan kejadian ini, BPBD Gumas kembali menegaskan komitmennya untuk terus siaga dan siap bertindak cepat dalam merespons setiap laporan darurat dari masyarakat. Pihaknya juga berencana meningkatkan pelatihan kesiapsiagaan dan sosialisasi keselamatan bagi warga di wilayah rawan bencana, khususnya yang tinggal di sekitar bantaran sungai.

“Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya keselamatan diri dan keluarga. Pemerintah daerah melalui BPBD akan terus berupaya memperkuat sistem tanggap darurat agar setiap kejadian bisa direspons dengan cepat dan tepat,” tutupnya. c-hen