SAMPIT/tabengan.co.id-Pengembangan budidaya buah semangka di Desa Sebabi kecamatan telawang kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memiliki prospek yang baik. Seperti yang terlihat pada salah satu kelompok tani (poktan) di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang yang telah berhasil mengembangkan pertanian buah semangka yang pendapatannya mencapai Rp80 juta dalam jangka waktu 64-66 HST. Bahkan penjualan semangka yang dihasilkan oleh poktan di Kecamatan Telawang sudah diekspor ke negara tetangga yakni Malaysia.
Bupati Kotim Halikinnor didampingi Wakil Bupati Kotim Irawati, Sekda Kotim Fajrurrahman, Kepala Dinas Pertanian Sepnita berkesempatan melakukan panen semangka milik poktan subur Desa Sebabi Kecamatan Telawang, pada Selasa (10/5/2022) siang.
Dalam kesempatan itu Halikinnor mengapresiasi langkah poktan yang mengembangkan pertanian semangka di wilayah tersebut.
“Apalagi hasil panen semangka di Desa Sebabi ini menurutnya mencapai 20 ton per hektar kalau harga di tingkat petani diasumsikan Rp5 ribu/kg maka petani akan menerima Rp100 juta. Jika modal usaha Rp20 juta per hektar maka pendapatan petani dalam jangka waktu 64 sampai 66 HST adalah Rp80 juta. Hal inilah yang kita banggakan,” ujarnya.
Dilanjutkan orang nomor satu di bumi habaring hurung ini jika semangka merupakan salah satu tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Ditambah lagi dukungan cap Panah Merah sebagai penghasil bibit yang terus berusaha melaksanakan penelitian-penelitian untuk meningkatkan kualitas benih khususnya benih benih tanaman yang dikembangkan petani -petani di Kotim. Dirinya berharap hasil panen demplot ini dapat lebih meningkat, sehingga petani pengembang tanaman semangka dan petani-petani lainnya akan semakin meningkat pendapatannya dengan demikian mampu menghadapi gejolak- gejolak ekonomi termasuk tentang inflasi yang terjadi di hampir semua negara.
“Komoditi semangka mudah-mudahan menjadi salah satu tanaman yang akan mengangkat nama baik Kotim,” harapnya.
Menurutnya, sebagai salah satu daerah yang berhasil mengembangkan semangka, selama ini ia menilai pemasaran semangka selain untuk memenuhi kebutuhan dalam Kabupaten juga untuk melayani kebutuhan pedagang Pontianak . Dimana komuditi ini selanjutnya akan dijual kembali ke negara tetangga. Hal ini pun menurutnya merupakan potensi masyarakat Kotim untuk bisa memutus rantai pemasaran sehingga bisa mengekspor sendiri ke negara tetangga. Langkah ini sangat mendukung program pembangunan pertanian pusat yang mencanangkan gerakan tiga kali ekspor sebagai komoditi baru berkembang .
“Untuk pengembangan lebih maksimal, pemerintah juga menyiapkan program pemanfaatan kredit usaha rakyat (KUR) yang bisa dimanfaatkan poktan. Diharapkan masyarakat memanfaatkan sebaik-baiknya program yang ada untuk perkembangan usaha,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kotim Sepnita menambahkan budidaya tanaman semangka milik poktan tani subur sudah dimulai pada tahun 2016 lalu. Di mana luas lahan yang diusahakan secara terus-menerus sepanjang tahun di poktan tani subur kurang lebih 10 hektar. Sementara untuk Kecamatan Telawang secara keseluruhan 30 hektar.
“Panen dilakukan sebanyak 3 kali dalam setahun produktivitas kurang lebih 12,5 ton per hektar. harga rata-rata Rp6 ribu/kilo. Sementara untuk penjualan tidak ada kendala karena seluruh hasil panen langsung dibeli oleh pengepul Di mana buah
Semangka tersebut dikirimkan ke Semarang Surabaya Pontianak dan ke negara tetangga Malaysia,” ungkapnya.c-may
Halikinnor dan Irawati Panen Semangka di Sebabi
