FGD-Bappedalitbang Kalteng-UPR Bahas Hasil 11 Kajian Pembangunan

FGD-Bappedalitbang Kalteng-UPR Bahas Hasil 11 Kajian Pembangunan
Kepala Bappedalitbang Kalteng Leonard S Ampung
FGD-Bappedalitbang Kalteng-UPR Bahas Hasil 11 Kajian Pembangunan
FOTO BERSAMA- Bappedalitbang Provinsi Kalteng bekerja sama dengan LPPM UPR, menggelar FGD dengan tema “Kajian dan Telaah Hasil-Hasil Penelitian Bappedalitbang Kalteng”, di aula Bappedalitbang Kalteng, Kamis (6/6).FOTO ISTIMEWA

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya (UPR), menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Kajian dan Telaah Hasil-Hasil Penelitian Bappedalitbang Kalteng”, di aula Bappedalitbang Kalteng, Kamis (6/6).

Kepala Bappedalitbang Kalteng Leonard S Ampung  menyampaikan, FGD ini bertujuan untuk mengevaluasi, dan membahas 11 kajian penting yang dilakukan dalam sektor pendidikan, pariwisata, perikanan, pertanian, kesehatan, UMKM, dan fiskal daerah.

“FGD ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang konkret, untuk pembangunan berkelanjutan di Kalteng. Keterlibatan berbagai pihak, dan kolaborasi antar instansi menjadi kunci sukses, dalam mewujudkan rekomendasi yang telah disepakati,” ungkap Leonard.

Beberapa rekomendasi strategis, yang dihasilkan dari FGD ini dari sektor pendidikan. Meliputi pentingnya meningkatkan akses, dan pemanfaatan digital library untuk meningkatkan minat baca peserta didik, perlunya dukungan kebijakan anggaran pendidikan yang optimal, untuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta penguatan program KKN bagi mahasiswa, untuk membantu pendidikan di wilayah pedalaman, terutama dalam kemampuan dasar seperti membaca dan teknologi.

Sektor perikanan, menghasilkan rekomendasi pengembangan budidaya udang Vaname dan ikan lainnya di Sukamara. Rekomendasi pendirian pabrik pakan, untuk membantu masyarakat lokal. Pemanfaatan teknologi tepat guna, untuk industri pengolahan ikan guna meningkatkan nilai tambah produk perikanan lokal.

Sektor UMKM, menghasilkan rekomendasi promosi digital dan pemasaran produk UMKM. Seperti batik tenun khas Kalteng, untuk meningkatkan daya saing dan pemasaran produk. Penguatan pusat layanan usaha terpadu (PLUT), serta fasilitasi sertifikasi halal dan HAKI untuk UMKM.

Selanjutnya, sektor pariwisata menghasilkan rekomendasi peningkatan infrastruktur, dan aksesibilitas ke kawasan wisata, termasuk hutan mangrove, dan wisata ekowisata lainnya. Promosi pariwisata berbasis konservasi lingkungan, dan pengembangan destinasi wisata baru yang belum tereksplorasi.

“Terakhir, sektor kesehatan menghasilkan rekomendasi intervensi spesifik dan sensitif untuk pencegahan stunting, termasuk perbaikan sanitasi dan akses air bersih, serta pendidikan pola asuh yang baik. Masalah stunting harus diatasi dari awal sejak kehamilan ibu sampai dengan nutrisi yang diberikan ketika dewasa. Kolaborasi antar dinas, dalam berbagai kegiatan sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kalteng,” bebernya.mmckalteng