Sekda: Alasan Tidak Masuk Akal, SOPD Jangan Mengajukan Pengurangan Target
PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat Rody Iskandar menegaskan seluruh SOPD (Satuan Organisasi Perangkat Daerah) di lingkup Pemkab, jangan hanya mengajukan pengurangan target menggali PAD (Pendapatan Asli Daerah), tetapi harus berinovasi.
“Tadi kami sudah melaksanakan rapat koordinasi perihal evaluasi target pendataan PAD, ternyata dari yang kita Targetkan Rp344 miliar APBD murni, mengalami penyusutan sebesar 46 persen sehingga hanya Rp181 miliar, tetapi ini versi perangkat daerah dengan berbagai alasan,” kata Sekda Kobar, Selasa (25/6).
Sekda pun dengan tegas mengatakan, kalau pengurangan target alasannya karena sumber daya manusia hal itu sangat tidak masuk akal, untuk itu OPD harus berani berinovasi.
“Sejak awal sudah saya tegaskan jangan alasan karena keterbatasan sumber daya manusia sehingga minta penurunan target PAD, padahal potensi ada dan terbuka, hanya saja OPD ini harus berani berkreatif dan inovasi dong, SOPD itu harus mengajukan potensi yang ada bukan mengajukan pengurangan target PAD, masalah kekurangan sumber daya manusia alasan klasik, selaku kepala perangkat daerah mengatasi kekurangan sumber daya manusia saja tidak bisa apalagi menggali potensi untuk PAD,” tegas Sekda.
Rody Iskandar meyakini, ada waktu 6 bulan untuk mencapai target, seperti dari retribusi MBLB (Mineral Bukan Logam Dan Batuan) dan Retribusi parkir dan Retribusi rumah makan /restoran. Sebab belajar dari tahun sebelumnya retribusi MBLB mencapai realisasi.
“Di tahun 2023 retribusi MBLB ditargetkan sebesar Rp6 miliar dan realisasi mencapai Rp18 miliar, kemudian ditahun ini target retribusi MBLB mencapai Rp 80 miliar, realisasi hingga 19 Mei 2024 baru Rp2 miliar lebih, pada hal potensi itu sangat besar, ini tugas dari dinas terkait untuk melakukan pendekatan dan berani berinovasi agar PAD tercapai target,” ujar Rody Iskandar.
Sekda menegaskan juga, banyaknya peluang objek PAD yang belum ditangani dengan baik, seperti pengolahan sampah, Dinas terkait bisa lebih gencar lagi meningkatkan retribusi angkutan sampah. Samahalnya dengan parkir, karena luas titik parkir sangat banyak, tidak rasanya tidak mungkin tidak ada masyarakat yang memarkirkan kendaraannya di lokasi tersebut.
“Untuk retribusi parkir memang kita akui tidak pernah mencapai target karena alasan target yang diberikan terlalu tinggi, dan ada juga alasannya titik lokasi parkir ada yang tidak diminati, padahal kami lihat ada saja masyarakat yang parkir di lokasi tersebut, ini akan kami evaluasi kembali, agar semua OPD ada Geliat semangat menggali potensi retribusi,” ujar Sekda Kobar. (Yulia)