PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pasokan minyak subsidi Minyakita dari pemerintah akhir-akhir ini agaknya tersendat, hal ini mengakibatkan keberadaan Minyakita hilang di pasaran, terutama langka di pasar-pasar di Palangka Raya untuk beberapa minggu terakhir. Hal ini berulang, setelah beberapa waktu lalu juga sempat langka di pasaran Palangka Raya.
Banyak pedagang yang mengeluh karena sulitnya menemukan minyakkita dan beralih ke minyak jenis lain yang lebih mahal.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya melalui Kepala Bidang Perdagangan, Fajar Bhakti mengungkapkan penyebab minyak subsidi minyakita langka di pasaran.
Fajar menyebut, penyebab hal tersebut terjadi karena memang sedang menunggu distribusi dari pusat akibat penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) minyakita.
“Minyak kita untuk sekarang distribusi masih menunggu akibat adanya penyesuaian harga HET dari pemerintah pusat,” ungkap Fajar saat dihubungi Tabengan, Senin (1/7).
Fajar berharap usai perdistribusian dari pemerintah pusat, maka stok minyakkita akan kembali normal dan tersedia di Palangka Raya.
“Kita berharap mungkin setelah penyesuaian HET tersebut distribusi akan normal kembali,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau Minyakita akan naik menjadi Rp15.500 per liter pada minggu depan.
“Sudah dibikin dan juga dibahas. Kenaikannya minggu depan,” ucap Zulhas saat di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/6) lalu.
Diketahui, harga HET Minyakita Rp14.000 per liter dan pihaknya mengusulkan kenaikan karena sudah waktunya untuk mengikuti nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang saat ini sudah melebihi Rp16.000.
Selain itu, HET Minyakita yang berlaku saat ini, dinilainya sudah tidak sesuai lagi dengan biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.
Setelah Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan komentar tersebutlah, kemudian keberadaan Minyakita mulai hilang di pasaran.rmp





