Ekobis  

Harga Komoditas di Kalteng Stabil

Harga Komoditas di Kalteng Stabil
STABIL-Satgas Ketahanan Pangan dan TPID Provinsi Kalimantan Tengah saat memantau harga beras di Pasar Besar, Palangka Raya, Kamis (26/9). TABENGAN/YULIANUS

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Harga-harga komoditas penting di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya Kota Palangka Raya, dalam kondisi stabil. Hasil pemantauan Tim Satgas Ketahanan Pangan dan TPID Provinsi Kalteng, Kamis (26/9), harga beras, bawang, hingga daging ayam, masih terbilang wajar.

“Untuk harga beras, saat ini yang paling rendah di kisaran Rp12.000/kg, sedangkan yang tertinggi bisa mencapai Rp16.000. Bawang merah dijual dengan harga terendah Rp25.000/kg, dan bawang putih berkisar antara Rp35.000 hingga Rp40.000/kg. Harga daging ayam pun masih terkendali, dengan kisaran harga terendah Rp33.000 hingga Rp36.000/kg,” kata Yuas Elko, Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan.

Selain Yuas Elko, pemantauan harga juga diikuti Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalteng A Elpiansyah, Plh Kepala Biro Ekonomi Setda Kalteng Fanny Kartika Octavianti, serta anggota Tim Satgas Ketahanan Pangan dan TPID Provinsi Kalteng.

Disebutkan, stok komoditas untuk beberapa bulan ke depan sudah dipastikan aman dan cukup tersedia. Komoditas utama seperti beras, gula, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, cabai, tepung terigu, dan gula pasir, semuanya dalam kondisi aman dan terkendali.

Meskipun demikian, Yuas menggarisbawahi, pemerintah perlu memberikan perhatian serius terhadap kenaikan harga elpiji dan minyak goreng. Harga elpiji, khususnya di Kota Palangka Raya, dilaporkan tidak pernah turun sejak awal tahun, bahkan terus meningkat.

“Saat ini, harga elpiji di Palangka Raya mencapai Rp35.000 per tabung. Di daerah lain, harganya bisa lebih tinggi, mencapai Rp40.000 hingga Rp45.000 per tabung. Padahal, harga di tingkat pangkalan hanya Rp22.000, dan di agen hanya Rp18.000. Ini menjadi fokus penanganan kita ke depannya,” tegasnya.

Kemudian minyak goreng kemasan 1 liter capai Rp23.000, dan minyak goreng curah Rp17.000, tepung terigu  kemasan Rp14.000 dan tepung terigu curah Rp10.000.

Ia menambahkan, meskipun pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Pertamina telah melakukan upaya distribusi elpiji hingga ke perdesaan, efektivitasnya masih belum dapat dipastikan sepenuhnya.

Selain elpiji, minyak goreng juga menjadi salah satu komoditas yang diharapkan tetap diwaspadai oleh seluruh pemerintah di Indonesia, termasuk di Kalteng. Harga minyak goreng, yang berpotensi meningkat seiring fluktuasi pasar, memerlukan langkah antisipasi untuk menjaga daya beli masyarakat.

Pemprov Kalteng berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan komoditas, serta memastikan bahwa kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dengan harga yang terjangkau.

“Dengan upaya pengendalian harga dan pemantauan stok komoditas yang aman, diharapkan masyarakat Kalteng tidak akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, meskipun harga elpiji masih menjadi tantangan yang perlu segera diatasi,” pungkasnya. ldw