PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Sektor Fintech P2P atau yang dikenal dengan pinjaman online (pinjol) di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) alami peningkatan yang sangat pesat.
Berdasar Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalteng periode September 2024, nilai pinjol masyarakat di Kalteng mengalami peningkatan sebesar 54,49 persen (yoy) menjadi Rp395 miliar.
Jumlah rekening pinjol per September 2024 turut alami peningkatan drastis, menjadi 76.447 rekening dari sebelumnya 54.660 rekening pada September 2023.
“Pinjaman online untuk di Kalteng total posisi September 2024 adalah Rp395 miliar atau meningkat 54,49 persen, dan yang terdata ini adalah pinjaman online legal,” kata Kepala OJK Kalteng Primadanu Febriyan Aziz saat menyampaikan update sektor jasa keuangan Kalteng untuk triwulan IV dalam kegiatan Media Update Batang Garing, baru-baru ini.
Dalam kesempatan itu, Kepala OJK Kalteng menyampaikan untuk kredit perbankan berdasar jenis penggunaannya di Kalteng masih didominasi jenis kredit konsumsi dengan nominal sebesar Rp19,33 triliun atau 39,04 persen.
Urutan kedua adalah jenis modal kerja dengan nominal Rp17,15 triliun atau 34,65 persen, dan urutan ketiga jenis investasi dengan nominal Rp12,81 triliun atau 26,31 persen.
Sedangkan kredit berdasarkan jenis usaha, didominasi usaha non UMKM dengan nilai Rp31,66 triliun atau 63,94 persen, disusul usaha mikro senilai Rp8,94 triliun atau 18,07 persen, usaha kecil senilai Rp6,18 triliun atau 12,48 persen, dan usaha menengah senilai Rp2,73 triliun atau 5,51 persen.
“Mengapa jenis kredit non UMKM ini lebih besar, salah satu faktornya karena nasabah cenderung tidak ingin ribet dalam pengurusan syarat pengambilan kredit usaha, sehingga memilih jalan pintas dengan mengambil kredit konsumtif, padahal kegunaannya adalah untuk usaha,” ungkapnya.
Hal penting yang turut menjadi perhatian utama adalah peningkatan kredit atau pembiayaan bermasalah atau Non-Performing Loan yang disingkat NPL di Kalteng.
Periode September 2024, tercatat angka NPL meningkat jadi 1,59 persen. Dibanding periode September 2023, angka NPL Kalteng adalah 1,34 persen dan pada September 2022 sebesar 1,29 persen. Artinya, selama 3 tahun berturut-turut, terus alami peningkatan signifikan.
“Peningkatan NPL ini menunjukkan adanya tantangan dalam pengelolaan kredit di sektor perbankan,” pungkasnya.rca





