PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Jelang Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang jatuh pada 29 Januari 2025, sejumlah pusat perbelanjaan dan rumah makan di Kota Palangka Raya mulai berhias memasang ornamen berbau Imlek.
Salah satu yang paling khas dan ramai pesanan adalah perajin dodol Cina atau kue keranjang dalam menyambut perayaan Tahun Baru Imlek. Rumah produksi kue keranjang ini berada di Rumah Makan Singkawang, Palangka Raya.
Saat dibincangi Tabengan, Kamis (16/1), Ci Ling Ling, Pemilik Rumah Makan Singkawang mengatakan, pihaknya adalah satu-satunya yang memproduksi kue keranjang selama 3 generasi di Kota Cantik Palangka Raya.
Masyarakat umumnya menyebut dodol Cina. Kue ini berbahan dasar tepung ketan dan gula pasir yang difermentasi. Ci Ling Ling menyebut, kemungkinan untuk penjualan kue keranjang tahun ini akan meningkat dibanding tahun sebelumnya.
“Karena baru beberapa hari dibuka, sudah lumayan penjualan kue keranjang. Sebelum hari H Tahun Baru Imlek sudah ada sekitar 300 kilogram (kg) yang terjual,” ujar Ci Ling Ling.
Untuk puncak pembelian kue keranjang, kata Ci Ling Ling, biasanya pada H-7 atau satu minggu jelang Tahun Baru Imlek. Saat itu merupakan yang paling ramai pembeli.
“Untuk pasaran harga kue keranjang yang kami jual itu diharga Rp65 ribu sampai Rp70 ribu per kilogram. Dan ada ukuran yang setengah kilogram harganya Rp35 ribu,” jelasnya.
Menurut dia, untuk tahun ini memang kemungkinan lebih besar dibanding tahun lalu. Karena memang sudah ramai pembeli yang berburu kue keranjang jelang Imlek.
“Namun, kita masih melihat hingga hari H jumlah pesanan itu bisa sampai berapa, tapi memang kemungkinannya meningkat,” katanya.
Ia menyebut, untuk penjualan kue keranjang tidak hanya untuk wilayah Palangka Raya. Namun juga menerima pesanan ke daerah atau provinsi lain.
“Beberapa waktu lalu kami sudah kirim ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk parcel kue keranjang Imlek. Mereka memesan untuk yang di luar biasanya untuk dibuatkan parcel,” imbuhnya.
Selain Palangka Raya, daerah lain yang dikirim pesanan dari Ci Ling Ling antara lain Jakarta, Kalsel dan Sampit. Bahkan, penjualannya sudah sampai ke luar negeri, pengiriman hingga Hongkong dan Taiwan.
“Untuk yang keluar negeri itu pesanan biasanya dari keluarga. Kemudian kue keranjang dijual kembali di sana,” tambahnya.
Untuk pembuatan kue keranjang, beber Ci Ling Ling, sekali buat itu per 100 kilogram. Dan ini merupakan kue tahunan yang awet, tahun ini ia memproduksi hingga 900 kilogram dan hampir 1 ton.
“Jadi kami tidak pakai gula merah, kami pakai gula pasir dan gula putih sehingga awet disimpan hingga satu bulan di bawah suhu biasa dan kalau dimasukkan ke dalam kulkas freezer tahan hingga setahun. Jadi dijamin awet,” tuturnya.
Ci Ling Ling juga menjelaskan terkait proses pembuatan kue keranjang yang dikukus menggunakan kayu bakar selama 12 jam. “Untuk di Palangka Raya rumah produksi kue keranjang satusatunya hanya ditempat cici Rumah Makan Singkawang, ini sudah dari dulu kami jualan selama tiga generasi,” pungkasnya. rmp