NANGA BULIK/tabengan.com – Hingga akhir April lalu, penyerapan anggaran di Kabupaten Lamandau ternyata baru mencapai 17,56 persen untuk keuangan dan 17,97 persen untuk fisik.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lamandau, Abisua mengatakan bahwa capaian tersebut masih jauh dibawah target yang telah ditentukan yakni sebesar 30 persen.
“Target penyerapan angggaran baik fisik maupun keuangan hingga April sebesar 30 persen. Tetapi kita (Lamandau) baru terealisasi sebesar 17 persen lebih,” ungkapnya usai memimpin rapat pimpinan (Rapim) tim evaluasi pengawasan dan realisasi anggaran (Tepra), Jumat (5/5) kemarin.
Lanjut dia, masih terdapat deviasi sebesar 12 persen lebih dari target yang telah ditetapkan. Menurutnya, masih minimnya penyerapan anggaran tersebut bukan hanya terjadi di Kabupaten Lamandau, namun juga di beberapa daerah lain.
Sebab, berkaca pada hasil rapat Tepra tingkat Provinsi Kalteng pada awal April lalu, capaian penyerapan anggaran Kabupaten Lamandau hingga akhir triwulan I (Januari-Maret) sebesar 11 persen, berada di urutan kedua se Kalteng.
“Triwulan I targetnya 20 persen, penyerapan anggaran kira sekitar 11 persen. Itupun kita berada di urutan kedua seKalteng,” ucapnya.
Artinya, sambung dia, dengan penyerapan hingga akhir April hanya 17 persen lebih ini, dinilai tidak terlalu buruk.
“Namun demikian, kita tetap berupaya memacu penyerapan anggaran pada bulan-bulan yang akan datang. Dan diharapkan OPD (organisasi perangkat daerah) segera mempercepat proses lelang pekerjaan-pekerjaan dengan pagu besar,” bebernya.
Kalau sudah dilelang, sambung dia, tentu uang mukanya bisa dicairkan. Dan itu akan masuk dalam hitungan realisasi penyerapan anggaran.
Terkait dengan perencanaan, OPD juga disarankan agar belanja diteliti sebaik mungkin. Sehingga, tidak terlalu banyak revisi saat dilaksanakan.
“Dengan semakin banyaknya revisi, maka akan dapat menghambat realisasinya,” pungkasnya.c-kar