PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Sirkuit Sabaru Palangka Raya kembali mencatatkan sejarah penting dalam dunia balap motor dan mobil di Kalimantan Tengah. Gelaran Borneo Drag Fest Season I yang berlangsung pada 22-23 Februari 2025, sukses digelar dengan meriah setelah vakum hampir 10 tahun.
Event balap trek lurus yang menguji kecepatan dan ketangguhan mesin ini membawa angin segar bagi para penggemar motorsport di Kalimantan.
Borneo Drag Fest yang merupakan bagian dari seri balap trek lurus bergengsi ini, menghadirkan persaingan ketat antarpembalap dari seluruh Kalimantan, dan beberapa daerah lainnya. Gelaran ini membuktikan bahwa antusiasme terhadap balapan drag di Borneo masih sangat tinggi, meski sebelumnya sempat terhenti dalam beberapa waktu.
Sejumlah pembalap dari berbagai daerah seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, hingga Jawa turut memeriahkan event ini.
Ajang balap ini menampilkan berbagai kategori kendaraan, mulai dari mobil drag hingga motor drag, yang berlomba di trek lurus sepanjang 201 meter. Kecepatan dan ketepatan waktu menjadi faktor utama dalam penentuan pemenang, yang mengharuskan para pembalap untuk menggeber kendaraan mereka dengan maksimal.
“Event Borneo Drag Fest Season I lumayan ramai dari pesertanya, namun untuk drag race mobil kurang banyak penonton, sementara drag bike justru lebih ramai,” ungkap Ketua Panitia penyelenggara Borneo Drag Fest, Eka Alfina, saat diwawancarai, Minggu (23/2).
Menurut Eka, drag bike memang menjadi daya tarik utama dalam event ini, mengingat minat tinggi dari pembalap dan penonton yang datang dari berbagai provinsi.
“Drag bike ramai karena banyak peminatnya, tidak hanya dari Kalimantan Tengah, tetapi juga dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, hingga pembalap dari Pulau Jawa,” jelasnya. Hal ini membuktikan bahwa drag bike menjadi olahraga yang sangat digemari di Borneo.
Meskipun banyak yang memuji kualitas aspal Sirkuit Sabaru yang dinilai baik, namun ada satu hal yang menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan event ini. Beberapa pembalap mengungkapkan kekhawatiran terkait panjang trek yang dirasa kurang memadai.
“Lintasan trek lurus di Sirkuit Sabaru memang agak pendek karena event ini hanya untuk Roda Race, sehingga penggerem menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Ini tentu jadi perhatian bagi kami, baik dari sisi keselamatan maupun kenyamanan para peserta untuk season selanjutnya,” ujarnya.
Suksesnya penyelenggaraan Borneo Drag Fest Season I ini membawa kabar baik bagi pecinta balap di Kalimantan. Eka Alfina juga mengungkapkan bahwa gelaran ini akan dilanjutkan dengan Season II yang rencananya akan digelar pada bulan Mei 2025.
“Untuk season kedua, kami sudah merencanakan beberapa pembaruan, dan kita akan terus meningkatkan kualitas acara ini. Bahkan, untuk season ketiga nanti, kami akan mengajukan agar ajang ini menjadi Kejuaraan Nasional, bukan lagi sekadar kejuaraan provinsi,” tambahnya.
Meskipun sudah dipastikan Palangka Raya akan tetap menjadi tuan rumah pada dua season mendatang, lokasi balapan masih menjadi tanda tanya.
“Palangka Raya akan tetap menjadi tuan rumah, tetapi kami masih mempertimbangkan apakah Sirkuit Sabaru akan kembali menjadi lokasi balapan atau kita akan mencari tempat lain,” ujar Eka.
Dengan perencanaan yang matang dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Borneo Drag Fest Season I membuka jalan bagi kesuksesan balap drag di Kalimantan.
“Harapan kami, event ini akan terus berkembang dan menjadi lebih bergengsi, tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga bisa menjangkau skala nasional. Kami ingin Borneo Drag Fest menjadi ajang yang diakui di seluruh Indonesia. Dengan terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan, kami optimis acara ini bisa menjadi salah satu acara balap terbesar di Indonesia,” tutupnya. jef