PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama sejumlah perusahaan yang berinvestasi di wilayah Kabupaten Gunung Mas dan Pulang Pisau menyepakati dua poin penting terkait penggunaan jalan dan Pembangunan serta pemanfaatan Jalan Koridor sebagai jalan khusus. Kesepakatan itu dicapai dalam Rapat Koordinasi antara pemerintah daerah dan 24 perusahaan dari berbagai sektor, seperti tambang, kehutanan, perkebunan, dan Hutan Tanaman Industri (HTI).
Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran dalam wawancaranya menegaskan, seluruh perusahaan yang diundang telah hadir dan sepakat untuk mendukung kebijakan pemerintah provinsi.
“Ini sudah ada solusinya. Semuanya sepakat, antara pemerintah dan para pihak perusahaan yang berinvestasi di Gunung Mas dan Pulang Pisau,” ujar Agustiar Sabran, Selasa (20/5).
Kesepakatan tersebut yakni:
- Perusahaan besar swasta yang masih menggunakan ruas jalan Bukit Liti-Bawan-Kuala Kurun wajib mematuhi pengangkutan sesuai dengan spesifikasi teknis kelas jalan III, yaitu muatan sumbu terberat 8 ton.
- Mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah Provinsi Kalteng dalam hal pengaturan dan penataan pengangkutan hasil produksi sumber daya alam sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kesepakatan ini wajib dilaksanakan dan ditindaklanjuti oleh pihak terkait dalam kesepakatan, serta dalam pelaksanaannya Dinas/Instansi Provinsi Kalteng untuk dapat mengawasi dan memberikan laporan kepada Gubernur Kalteng
Sementara itu, Plt. Sekretaris Leonard S Ampung, menambahkan bahwa kesepakatan pertama bahwa perusahaan-perusahaan tersebut diperbolehkan menggunakan jalan milik provinsi, dengan ketentuan mematuhi batas maksimal kapasitas angkutan yang telah ditetapkan pemerintah.
“Pemerintah menetapkan kapasitas angkutan maksimal 8 ton. Meski demikian, ada kebijakan amnesti hingga 10 ton, namun perusahaan wajib tetap menjaga kondisi jalan serta akan memperbaiki apabila ada kerusakan,” tegasnya
Kesepakatan kedua yang dicapai dalam rapat tersebut adalah membangun dan menggunakan jalur koridor dari Sei Hanyo menuju Sungai Mangkutup. Jalur ini akan menjadi akses utama untuk distribusi logistik perusahaan ke pelabuhan melalui kapal tongkang.
“Melalui jalur itu, mereka bisa mengangkut hingga 10 ton menggunakan kapal tongkang. Ini sangat menguntungkan karena dapat menghemat biaya logistik secara signifikan,” jelas Leonard.Jef