Swasembada Pangan, Energi dan Penguatan SDM Diklaim Melesat

Swasembada Pangan, Energi dan Penguatan SDM Diklaim Melesat
Presiden RI Prabowo Subianto

JAKARTA/TABENGAN.CO.ID — Satu tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memperlihatkan fondasi baru pembangunan berorientasi hasil. Tiga prioritas yakni Swasembada Pangan, Swasembada Energi, dan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) menunjukkan dampak nyata.

Di sektor pangan, produksi dan pasokan beras serta jagung menguat berkat perbaikan irigasi, benih unggul, dan tata niaga yang lebih tertib. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan arah kebijakan menjaga ketersediaan sekaligus kesejahteraan petani.

“Ketersediaan beras berada pada level aman, panen berlangsung berderet di banyak sentra, dan harga di tingkat petani lebih adil karena rantai pasok dipangkas serta penyerapan melalui koperasi diperkuat. Fokusnya memastikan stok stabil tanpa mengorbankan pendapatan petani,” ujar Amran.

Pada pilar energi, strategi menuju kemandirian ditempuh melalui peningkatan produksi hulu, revitalisasi kilang, serta percepatan bioenergi. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung menilai kebijakan mandatori biodiesel mempertebal ketahanan energi sekaligus menyerap tenaga kerja.

“Implementasi biodiesel bukan sekadar substitusi impor, melainkan mesin penghematan devisa dan pengungkit ekonomi rakyat—dari kebun sawit, pabrik, hingga distribusi. Pasokan lebih terjamin, emisi turun, dan efek berantainya terasa pada transportasi serta logistik,” tegas Yuliot.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menekankan skala layanan dan standar mutu gizi berjalan beriringan guna menjaga standar mutu Makan Bergizi Gratis (MBG).

“MBG menjangkau jutaan penerima manfaat dengan menu yang memenuhi standar protein, serat, dan mikronutrien. Ekosistemnya menggerakkan UMKM katering, petani, nelayan, hingga pedagang pasar sehingga gizi meningkat, ekonomi daerah ikut berdenyut,” pungkas Dadan.

Di sisi pencegahan penyakit, Cek Kesehatan Gratis (CKG) mendorong deteksi dini faktor risiko dan mempercepat penanganan di layanan primer. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut partisipasi publik tinggi berkat prosedur sederhana dan jangkauan merata.

“CKG membuat warga diperiksa lebih cepat, menemukan masalah sejak dini dari hipertensi hingga kesehatan gigi lalu diarahkan ke terapi yang tepat. Dampaknya menurunkan beban biaya jangka panjang dan meningkatkan produktivitas,” tambah Budi. nws