MUARA TEWEH/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut) secara resmi mengawali musim tanam jagung hibrida melalui kegiatan tanam bersama di Desa Mampuak, Kecamatan Teweh Timur, Senin (3/11). Gelaran yang dihadiri langsung Bupati Barut H Shalahuddin dan Wakil Bupati Felix Sonadie Y Tingan ini diikuti jajaran perangkat daerah, Forkopimda, serta para petani, sebagai bentuk komitmen pemerintah mendorong kemandirian pangan.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan, sektor pertanian merupakan fondasi utama perekonomian daerah yang harus terus dikembangkan di tengah tantangan global. Ia menekankan pentingnya inovasi dan modernisasi pertanian guna menjawab persoalan perubahan iklim dan ketidakstabilan harga pangan di pasar internasional.
“Peningkatan produktivitas melalui adopsi teknologi pertanian modern merupakan sebuah keharusan yang tidak dapat ditunda lagi,” tegas Shalahuddin.
“Jagung hibrida dipilih karena memiliki beragam keunggulan, seperti potensi hasil yang sangat tinggi, ketahanan terhadap serangan hama tanaman, serta masa tanam yang relatif lebih singkat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bupati menyatakan program tanam bersama ini merupakan implementasi nyata dari janji kerja pemerintahannya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Program ini dirancang secara terpadu dan berkelanjutan dengan fokus utama pada pemberdayaan penuh petani skala kecil agar memiliki daya saing yang kuat di tingkat regional maupun nasional.
Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah daerah menyerahkan berbagai bantuan sarana produksi pertanian kepada kelompok tani. Bantuan tersebut mencakup benih jagung hibrida, alat perontok padi modern, alat tanam jagung praktis, serta pupuk dan pestisida yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelompok tani.
“Kami berkomitmen penuh memastikan para petani kita tidak hanya mencapai tingkat produktivitas maksimal, tetapi juga mampu menikmati harga jual hasil panen yang benar-benar menguntungkan dan memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan keluarga mereka,” pungkas Shalahuddin.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Dinas Pertanian Eveready Noor dalam laporannya mengungkapkan, komoditas jagung hibrida telah ditetapkan sebagai salah satu produk unggulan daerah.
Pada tahun 2025 ini, Dinas Pertanian telah menyalurkan bantuan benih jagung hibrida sebanyak 30,7 ton yang difokuskan pada sentra-sentra produksi utama di wilayah tersebut.
“Kegiatan tanam perdana ini menggunakan varietas unggulan Pertiwi 5 pada lahan Kelompok Tani Bina Karya, yang berdasarkan penelitian memiliki potensi hasil mencapai 4 hingga 6 ton pipilan kering per hektare. Kami berharap ini menjadi momentum kebangkitan produksi jagung di Barut,” tandas Eveready. c-old





