Hina Aksi Lilin di Medsos, Pemuda Diamankan

PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Sejumlah relawan malam solidaritas yang menyalakan lilin di Tugu Soekarno Kota Palangka Raya geram. Hal ini terjadi setelah pemuda yang memiliki akun di media sosial (medsos) facebook Hendra Hendra memposting tulisan yang menyakitkan.

Pemuda tersebut bahkan menyebut para relawan yang menyalakan lilin di Tugu Soekarno seperti halnya orang yang sedang menunggu babi ngepet. “Wah,,,sudahlah jngan konyolllll….kalian jngan nungguin lilin lagi… percuma ,,, babi ngepet yg kalian tunggu ga bsa datang kmbali sma kalian bawa duit,,, babi ngepetnya sdah ketangkap… kap… kaaappp…!!!. Demikian kutipan sebagian postingan yang diunggah akun Hendra Hendra di facebook.

Ujaran kebencian hendra di fb
Ujaran kebencian Hendra di facebook

Melihat itu, relawan pun geram. Sabtu (13/5) pukul 02.35 WIB, pemilik akun Hendra Hendra yang bernama Hendra Maulana lantas diamankan Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) dan membawanya ke Polsek Pahandut lantas dilimpahkan ke Polda Kalteng.

Sebelum diamankan warga, akun pelaku sempat dibanjiri komentar facebooker hingga 250 komentar lebih yang tidak terima status postingan Hendra karena dinilai melecehkan dan mengumbar ujaran kebencian. Saat itu Hendra balik membalas dan sempat terjadi saling tantang berkelahi dengan netizen. Hendra pun terpancing, dan mengatakan alamat rumahnya apabila mau berkelahi.

Berbekal alamat tersebut, Hendra diciduk warga dan diserahkan ke polisi untuk diamankan. Belum diketahui apakah kasus ini diproses lebih lanjut oleh penyidik atau tidak.

Menanggapi hal itu, Kapolda Kalteng Brigjen Pol Anang Revandoko melalui Kabid Humas AKBP Pambudi Rahayu membenarkan sempat menerima pemuda yang diamankan oleh Gerdayak tersebut.

“Saat itu masih dalam pemeriksaan. Kita masih belum memonitor apakah ditindaklanjuti atau tidak,” katanya dibincangi Tabengan via telepon, Minggu (14/5) malam.

Pambudi juga menghimbau agar masyarakat bijak dalam berkata-kata, terutama di ruang publik, apalagi yang bernuasa SARA atau menyebarkan kebencian-kebencian menjurus ke provokator. fwa