Ketersediaan Blangko e-KTP Masih Kurang

TAMIANG LAYANG/tabengan.com – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bartim, Raran AMd, mengaku prihatin atas kurangnya ketersediaan blangko e-KTP yang dikirim ke Bartim. Pasalnya, jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018 mendatang ,dimana syarat sebagai pemilih adalah mereka yang sudah terdaftar dalam perekaman data e-KTP.

Diakuinya, setelah sempat mengalami kekosongan blangko e-KTP beberapa bulan terakhir, Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bartim, akhirnya mendapat pengiriman 4 ribu blangko. Namun dari jumlah blangko tersebut, jika dibandingkan dengan kebutuhan 14.310 blangko, Bartim masih mengalami kekurangan sekitar 10.310 blangko.

“Karenanya, DPRD meminta kepada pemerintah kabupaten melalui dinas teknis terkait, agar melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi maupun dengan pemerintah pusat. Sehingga masalah kekurangan blangko e-KTP terakomodir untuk mendapat solosi,” ungkapnya, Kamis (18/5) kepada Tabengan.

Selain itu, lanjut Raran, DPRD secara kelembagaan menghimbau kepada masyarakat yang belum melakukan perekaman dan mengisi formulir blangko e –KTP, silahkan mendatangi petugas yang sudah ditentukan, baik di kecamatan ataupun di kantor dinas Dukcapil setempat.

Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk di Disdukcapil, Kabupaten Barito Timur, Lilis Saptuni membenarkan, pihaknya telah menerima sebanyak 4 ribu blangko e KTP dari Kementerian Dalam Negeri RI, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta. Tetapi dari jumlah blanko e- KTP yang diterima dibandingkan jumlah keperluan blangko yang siap cetak masih kurang, dimana berdasarkan data sebanyak 14.310 yang menjadi kebutuhan dan kita masih kekurangan 10.310 balangko.

“Kepada masyarakat tidak perlu khwatir karena kekurangan blangko tersebut akan didatangkan secara bertahap,” ujarnya, Kamis (18/5) siang, di Tamiang Layang.

Menurut Lilis, permintaan Disdukcapil Kabupaten Barito Timur sudah menyampaikan permintaan sebanyak 14.310 blanko, namun yang dikirim baru 4 ribu keping.

Lilis menambahkan, yang menjadi kendala dalam pencetakan e-KTP saat ini adalah sarana komputer yang kami pakai hanya ada 2 unit saja. Dan itupun sudah termakan usia, sehingga dalam satu hari kami hanya mampu mencetak 25 e-KTP saja .

“Kami berharap kepada pemerintah agar secepatnya membantu mengatasi kendala tersebut dengan menambahkan peralatan cetak e-KTP yang baru. Sehingga jika hal itu sudah disiapkan, kami optimis pelayanan semakin maksimal,” timpalnya.c-yus