Petani Keluhkan Penurunan Harga

SUKAMARA/tabengan.com – Dalam beberapa bulan terakhir, harga tandan buah segar (TBS) dan karet mengalami penurunan signifikan dari harga sebelumnya. Akibatnya, para petani pun mengeluh.

“Sebagai petani tentu kami sangat mengeluh mengenai harga saat ini. Harga karet sangat turun dari harga sebelumnya. Harga kadar karet kering (K3) mencapai Rp18 ribu lebih, namun saat ini harga karet dengan K3 hanya Rp13 ribu lebih,” kata Nanang, salah satu petani karet di Sukamara.

Menurut dia, turunnya harga karet dengan K3 tentu sangat berpengerauh terhadap penghasilan petani karet, apalagi terhadap karet dengan tidak memerhatikan K3 tentu lebih parah lagi. Sedangkan alasan penurunan harga karet belum diketahui penyebabnya oleh para petani maupun kelompoknya.

Selain itu, walaupun saat ini harga turun bagi petani karet tetap menjual hasil sadapannya. Mereka berharap harga saat ini jangan sampai turun lagi hingga mencapai Rp10 ribu, karena kalau sampai turun lebih kecil, maka biaya yang dikeluarkan lebih besar dari hasil yang dicapai.

Hal serupa juga dengan harga TBS. Setelah sempat naik, kini harganya kembali menunjukkan penurunan. “Kita para petani yang memiliki kebun sawit tentu sangat mengharapkan harga TBS ini kembali naik, tidak hanya pada umur tanam tertentu akan tetapi di semua umur tanam harga semuanya naik,” kata Marno, salah seorang petani sawit di Sukamara.

Dikatakan, penyebab turunnya harga TBS belum diketahui pasti, apakah berkurangnya permintaan dunia akan minyak sawit, atau ada penyebab lainnya. Yang jelas, ini tidak diharapkan oleh para petani sehingga sangat berdampak pada kehidupan petani sawit sendiri dan kesejahteraan keluarganya.

“Memang harga TBS tergantung dari umur tanam, tapi harga TBS saat ini yang turun hampir keseluruhannya. Yang sudah lama juga mengalami penurunan, harga sudah mulai merangkak naik bisa mencapai hampir Rp 2 ribu perkilonya kini hanya tingga seribuan lebih perkilonya,” ungkap Marno. c-gus