PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Sektor pertanian di Kota Palangka Raya masih sangat luas dan punya potensi untuk dikembangkan sehingga diharapkan dapat mencapai swasembada pangan, namun demikian dalam pengembangannya perlu pegang peranan tenaga peneliti dari segi teknologi pertanian. Tekait hal ini, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Sugianor mengaku mendukung Badan Penelitian, Pengembangan, Inovasi dan Teknologi (BPPIT) melakukan rekrut tenaga peneliti untuk membantu pengembangan pembangunan sebuah kota, khususnya tenaga peneliti guna membantu pengembangan pertanian sehingga lebih berteknologi.
Pasalnya, pengembangan sektor pertanian di Kota Palangka Raya masih belum optimal, meskipun upaya kearah itu sudah ada. “Namun tidak ada salahnya bila ada peneliti khusus yang dapat melakukan kajian serta pencermatan terhadap potensi pertanian yang mumpuni dan cocok untuk dikembangkan di Kota Palangka Raya,” kata Sugianor, kemarin.
Menurutnya, kelemahan pengembangan sektor pertanian termasuk didalamnya perkebunan, adalah tidak adanya kajian awal yang lebih akurat, terutama berkaitan dengan ketepatan atau cocok tidaknya konsep pertanian yang ingin dibangun. “Bila saja pemko memiliki peneliti khusus dibidang pertanian, maka yang dilakukan tentu tidak lepas acuannya dari konsep riset, terlebih bila bidang pengembangan pertanian berorientasi teknologi. Jadi ini hanya bisa dilakukan oleh seorang peneliti,” tutur Sugianor.
Lebih lanjut politikus PKB Kota Palangka Raya ini mengutarakan, semestinya wilayah Palangka Raya masih memiliki areal lahan yang dapat diperbaharui dalam pengembangan sektor pertanian. Walaupun banyak asumsi yang menilai tanah yang bergambut akan sulit dalam pengembangan sektor tersebut. Akan tetapi tanpa adanya upaya penelitian yang dilakukan secara terkonsep, maka sudan barang tentu semangat membangun pertanian menjadi tidak optimal.
Selama ini kita hanya berpasrah, dengan melihat ketersediaan lahan yang dianggap cocok atau tepat barulah dilakukan pembangunan dan pengembangan. Padahal bila dilakukan kajian dengan konsep riset, maka bicaranya akan lain. Bisa saja erat kaitannnya dengan alih tekhnologi. Kehadiran peneliti sangatlah diharapkan, sebab akan banyak hal yang bakal digali pada pengembangan pertanian disuatu wilayah.
Sebut saja peneliti mampu menemukan inovasi pengolahan pakan sayuran, pemanfaatan limbah, hingga berbagai pemanfaatan lainnya yang berhubungan dengan pertanian. Karena itu ada baiknya, keinginan membangun sektor pertanian, maka kebutuhan tenaga peneliti jangan sampai diabaikan. Pemerintah kota jangan hanya cukup belajar sesaat atau berguru kesuksesan dari daerah lain, utamakan sumber daya manusia (SDM), harapnya. edw