PALANGKA RAYA/tabengan.com – PT Pertamina (Persero) Rayon IV Kaliamntan Tengah memastikan stok Liquefied Petroleum Gas (LPG) aman menjelang Lebaran Idul Fitri 2019. “Untuk memastikan stok gas LPG menjelang lebaran aman, kami menyiapkan agen serta pangkalan siaga di setiap kabupaten/kota, dimana agen tersebut merupakan bagian dari tim pertamina,” ucap Sales Executive LPG Rayon IV Kalimantan Tengah, Revi Renaldh, Jum’at (24/5).
Menurutnya, jumlah stok gas tabung 3 kg (subsidi) area Kalteng untuk memenuhui permintaan telah ditambahkan extra dropping sekitar 8 persen dari penyaluran hari normal. Sedangkan, untuk bright gas 5,5 Kg telah menyalurkan sebanyak 70 ribu dan saat ini masih berjalan. “Yang jelas telah kami siapkan dan selalu dilakukan pengecekan kepada agen-agen dan pangkalan yang ada. Nantinya juga akan ditambah sekitar 4 persen sampai hari Idul Fitri tiba,” jelasnya.
Dia megutarakan, peningkatan permintaan di Kalteng terjadi saat minggu pertama dan kedua bulan Ramadan, namun pada minggu ketiga sudah mulai mengalami penurunan. “Untuk Kalteng biasanya begitu, awal-awal Ramadan yang meningkat, namun ketika hari Idul Fitri dprediksi cenderung menurun seperti tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan banyaknya penduduk pulang kampung,” ujarnya.
Terkait penimbunan gas LPG, Ia mengatakan, beberapa saat yang lalu pihaknya melakukan inspeksi mendadak (sidak) penyaluran di tingkat agen dan pangkalan bersama Dinas Perdangangan dan Perindustrian serta pihak terkait. “Kami tidak juga memberikan peringatan dan sanksi tegas kepada pangkalan jika terbukti melakukan penimbunan stok yang menyebabkan resahnya masyarakat. Sampai saat ini ada beberapa pangkalan yang tidak mengikuti aturan kami berikan sanksi dari mulai teguran, skorsing hingga HPU,” ungkapnya.
Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Kalimantan Tengah terkait gas elpiji 3 Kg harus menekankan pengawasan hingga ke pangkalan elpiji. Selain itu dalam surat edaran tersebut bahwa gas tabung 3 Kg hanya berlaku untuk masayrakat yang berpenghasilan tidak tetap atau penghasilannya dibawah Rp1,5 juta. “Maka dari itu kami imbau LPG 3 Kg dapat tepat sasaran dan bagi yang mampu seperti pengusaha HOREKA (Hotel, Restoran, dan Cafe) agar memakai LPG non subsisi sesuai dengan aturan Gubernur yang berlaku,” himbau Revi. m-sda