PURUK CAHU/tabengan.co.id – Sedikitnya 6 desa di wilayah Kecamatan Sungai Babuat, Kabupaten Murung Raya (Mura) diterjang banjir bandang. Adapun 6 desa tersebut yakni Desa Bantian,Desa Tumbang Saan,DesaTumbang Apat,Desa Solok,Desa Tambelum dan Desa Batu Mirau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mura,Merkudius Dani saat dikonfirmasi Tabengan di ruang kerjanya,Rabu (31/5) menyampaikan bahwa banjir yang terjadi kal ini merupakan banjir terparah selama 2 tahun belakangan.
“Ini banjir terparah selama 2 tahun belakangan, biasanya kalau banjir menurut standar meteran kami 640 centimeter, sementara hari ini mencapai 670 centimeter, sehingga menyebabkan puluhan desa ikut terendam,” ujarnya.
Hal terrsebut lanjut dia mengakibatkan naiknya debit air Sungai Barito karena intensitas hujan yang tinggi. Untuk itu pihaknya akan melakukan pemantauan di beberapa desa yang sering menjadi langganan banjir.
“Hampir semua desa kecamatan yang berada di pinggir Sungai Barito terendam. Makanya kita akan turun ke lapangan untuk mengetahui kondisi masyarakat. Untuk informasi terbaru kondisi sungai masih akan naik walau tidak terlalu signifikan. Dan belum ada korban jiwa,” tambah dia.
Sementara itu,Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Mura,H Hajian menyampaikan bahwa banjir terparah terjadi di Kecamatan Sungai Babuat melanda 6 desa.
“Banjir bandang saat ini terjadi karena hujan dalam beberapa hari terkahir yang sangat deras sehingga menyebabkan debit air Sungai Barito terus naik,” kata dia.
Sementara lanjut Hajian ada sebanyak 230 kepala keluarga (KK) harus merelakan harta bendanya hanyut terbawa arus sungai yang keruh.
“Ternak masyarakat juga banyak yang mati akibat meluapnya anak Sungai Barito, yaitu Sungai Babuat akibat hujan yang menerjang daerah tersebut sepanjang malam,” tambah Hajian.
Hajian mengatakan, pihaknya juga sudah mengirimkan bantuan berupa logistik untuk membantu masyarakat yang terdampar bencana dan juga obat-obatan bantuan dari Dinas Kesehatan Mura. c-vid