PALANGKA RAYA/tabengan.com – Demi meraih hasil yang maksimal di babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, Cabang Olahraga (Cabor) renang mempersiapkan atletnya dengan serius.
Tak tanggung-tanggung latihanpun digelar di Sungai Kahayan dengan jarak tempuh sejauh lima ribu meter. Meskipun arus aliran air deras, warna air kuning kecoklatan dan ditambah dengan hilir mudik perahu (kelotok), tidak menjadi penghalang untuk berlatih.
Pelatih renang pra PON Kalteng Rangkap menyampaikan, atlet yang disiapkan saat ini sebanyak empat orang untuk nomor renang perairan terbuka (open water swimming). Sementara ini baru dua alet putra, Yepta Valentino (17) dari Tumbang Habaun, Gunung Mas. Kemudian Jihan (19) dari Desa Sitoli, Seruyan peraih emas di Porprov 2018 di renang kolam. Sementara dua atlet lagi dari Lamandau dan Kotawaringin Timur (Kotim) baru akan bergabung 1 Agustus nanti. “Untuk renang perairan terbuka ini, kami melaksanakana latihan di air Sungai Kahayan tiga kali seminggu mulai jam 3 sore sampai jam 6 sore dengan jarak tempuh 5 ribu meter,” kata Rangkap, Rabu (25/7).
“Sebetulnya kurang sih untuk lomba yang jaraknya 5 ribu meter dengan latihan hanya 5 ribu meter saja, paling tidak 6 sampai 7 ribu meter. Cuma karena kondisi air sungai surut dan cuacanya kabut asap kami tidak bisa paksakan, karena memang Palangka Raya ini tidak di pesisir laut, yang ada hanya sungai,” tambah Rangkap usai mendampingi atletnya latihan di di Sungai Kahayan.
Latihan yang digelar pada Rabu sore ini disaksikan langsung oleh ketua tim Satlak pra PON Falery Tuwan, wakil ketua Barlen dan salah satu anggota bidang monitoring Hamdan.
Latihan mulai digelar sekitar 16.00 WIB dan baru selesai sekitar 18.00 WIB. Saat latihan, atlet digiring langsung oleh pelatih menggunakan perahu dari samping atlet.
Jumlah atlet yang disiapkan untuk hadapi pra PON renang khusus nomor perairan terbuka sebanyak 4 orang dan berharap semuanya lolos ke PON XX 2020 di Papua.
Dikatakannya, selama latihan, ada kendala yang dihadapi mengingat latihan yang digelar di alam terbuka. Rangkap menyadari penuh dengan tantangan, tapi Ia yakin bisa dilakukan karena tidak mengganggu siapapun. Kemudian dari segi sarana dan prasarana, dia mengungkapkan harus menggiring atlet dengan perahu milik warga yang disewa dengan biaya Rp150- Rp200 ribu rupiah untuk sekali turun.
Sementara itu terkait dengan pra PON, pada saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ada tiga provinsi jadi kandidat tuan rumah, DKI Jakarta, Kaliamantan Timur dan Sulawesi Selatan (Sulsel), namun hasil penilaian dari Pengurus Besar (PB) PRSI menunjuk DKI Jakarta sebagai tuan rumah. yml