PALANGKA RAYA/tabengan.com – Ketua Tanfiziah Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Tengah (Kalteng) H Wahyudie F Dirun berharap melalui Hari Santri Nasional, pemerintah ke depan diharapkan lebih memperhatikan para santri di seluruh pondok pesantren di Indonesia terutama menyangkut masalah pendidikan agar minimal bisa sejajar dengan pendidikan di sekolah-sekolah pada umumnya.
Hal tersebut dikatakan Wahyudie dalam sambutannya pada Hari Santri Nasional yang berlangsung di Pusat Pendidikan Nahdlatul Ulama Kalteng, jalan RTA Milono Palangka Raya, Minggu (20/10). Acara tersebut juga dihadiri Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, dan Wakil Ketua DPRD Kalteng Jimmy Carter.
Menurut Wahyudie, selama ini pemerintah kurang memperhatikan para santri yang umumnya mondok di pesantren-pesantren dibanding dengan para pelajar yang sedang menjalani pendidikan di sekolah umum. “Mereka kurang diayomi secara kelembagaan. Oleh karena itu melalui hari santri ini, di mana para santri sudah mendapat legimitasi perlindungan hukum dan disahkan melalui Undang-Undang maka diharapkan ada keseimbangan perhatian pemerintah sama halnya dengan pelajar-pelajar di sekolah umum.
Wahyudie berharap, melalui hari santri nasional ini pula setidaknya dapat memberikan motivasi
bagi para santri untuk terus meningkatkan pendidikannya guna mendapatkan ilmu pengetahuan semaksimal mungkin dan diharapkan ke depannya bisa menjadi anak yang soleh dan solehah.
Sehubungan dengan pelantikan pasangan Jokowi dengan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih pada hari ini, secara pribadi maupun secara kelembagaan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalteng Wahyudie mengucapkan selamat, terutama atas kepercayaan Jokowi yang memilih wakilnya Ma’ruf Amin dari warga Nahdliyin. Diharapkan dengan kepemimpinan Jokowi dan Ma’ruf Amin ini berimbas meratanya pembangunan di Indonesia khususnya pembangunan di wilayah Kalteng. akm