Ekobis  

Dampak Virus Corona, Bawang Putih Meroket

pedagang bawang palangka raya
Akibat naiknya harga bawang putih yang diduga dampak virus Corona di China, membuat harga putih di Sampit juga meroket. TABENGAN/ARBIT SAFARI

SAMPIT/tabengan.co.id – Harga bawang putih di sejumlah daerah di Kalteng, mengalami kenaikan cukup signifikan. Di Sampit, Kabupaten Kotim, misalnya, mencapai hampir 100 persen dari harga semula. Naiknya harga bawang putih tersebut diduga karena adanya penghentian impor bawang putih dari China yang saat ini sedang menghadapi wabah virus Corona.

Seperti yang terjadi di Pasar Keramat Sampit, harga bawang putih semula dijual Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram, kini meroket Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogramnya.

Kenaikan harga bawang putih ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Para pedagang terpaksa menaikkan harga, lantaran harga bawang putih yang mereka dapat dari agen telah mengalami kenaikan.

Mama Irus, salah satu pedagang, menduga naiknya harga bawang putih tersebut disebabkan kebijakan pemerintah Indonesia yang mengurangi impor bawang putih dari negara China. Kenaikan harga bawang putih ini akhirnya berimbas pada turunnya omzet pedagang.

“Jika biasanya mampu menjual bawang putih mencapai 10 kilogram per hari, namun sejak naiknya harga, bawang putih hanya terjual sekitar 3 kilogram saja per hari,” tandasnya, kemarin.

Hal senada juga disampaikan pedagang lainnya, Samsiah. Pihaknya mengharapkan ada solusi dari pemerintah, agar harga bawang putih dapat kembali normal, sehingga mereka tidak perlu menjual dengan harga tinggi yang mengakibatkan berkurangnya pembeli.

Sementara itu, meroketnya harga bawang putih di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan membuat para ibu rumah tangga mengeluh karena harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bahan kebutuhan dapur.

“Yah, terus terang berat bagi ibu rumah tangga dengan harga bawang putih yang terus mengalami kenaikan seperti ini, karena harus menambah pengeluaran lagi,” kata Tuti, salah satu ibu rumah tangga di Kuala Pembuang, Selasa (11/ 2).

Menurutnya, naiknya harga bawang putih ini telah dirasakan beberapa pekan terakhir, setelah merebaknya virus Corona di China. Bahkan, bukan hanya harga bawang putih yang naik, harga beberapa kebutuhan dapur juga mengikuti.

Idah, salah satu pedagang di Pasar Kuala Pembuang mengatakan, ancaman virus Corona menjadi biang penyebab bawang impor tersebut naik, lantaran akses impor untuk bawang sudah dibatasi, bahkan ditutup.

“Harga bawang putih sudah beberapa pekan terakhir ini naik, dari informasi yang saya dengar dari para distributor hal ini dampak virus Corona, sehingga barang impor terhambat masuk,” ujar Idah.

Akibat kenaikan harga bawang putih, yang hampir merata terjadi di seluruh Indonesia, ia mengaku tidak berani mendatangkan bawang terlalu banyak, lantaran takut merugi jika sewaktu-waktu turun.

Di Pasar Kuala Pembuang, kenaikan harga bawang putih sudah terjadi beberapa pekan terakhir dan harganya saat ini sudah mencapai Rp60 ribu per kilogram, sedangkan untuk bawang merah Rp35 ribu per kilogram.

“Sebagai pedagang kami berharap harga bisa kembali stabil, karena dampak dari terus melambungnya harga bawang di pasaran sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang pasti akan mengalami penurunan,” tandasnya. c-arb/c-din