Pemeriksaan Covid-19, Laboratorium UPR dan UMP Belum Siap

Dr Andrie Elia Embang MSi dan Dr Sonedi MPd

PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang melanda antero negeri, termasuk Kalimantan Tengah (Kalteng), pemerintah dalam penanganannya membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, salah satunya perguruan tinggi.

Bantuan yang dapat diberikan oleh perguruan tinggi adalah penggunaan laboratorium milik kampus untuk dapat digunakan sebagai laboratorium pemeriksaan Covid-19. Namun, informasinya, perguruan tinggi yang ada di Kalteng belum memenuhi syarat untuk dapat melakukan hal tersebut.

Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia Embang MSi melalui Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Dr dr Syamsul Arifin MPd mengatakan, laboratorium di UPR belum siap karena kelengkapan alat dan fasilitas penunjang untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 belum memadai.

“Iya, kemarin kementerian juga mendata hal yang sama dan hasilnya laboratorium kita belum siap. Karena fasilitasnya belum dimiliki oleh FK UPR. Namun, kalau SDM yang kompeten untuk mengoperasionalkan alat sudah ada, tinggal dilatih secara spesifik terkait pemeriksaan genom virus Covid-19 saja,” ujarnya ketika dikonfirmasi Tabengan, Selasa (14/4) siang.

Senada, Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP) Dr Sonedi MPd mengatakan, laboratorium yang ada saat ini belum bisa digunakan sebagai laboratorium pemeriksaan Covid-19. Hal ini dikarenakan keterbatasan fasilitas, khususnya untuk menguji virus tersebut.

“Sementara ini, laboratorium kita masih belum bisa digunakan untuk pemeriksaan Covid-19, karena keterbatasan peralatan, khususnya pemeriksaan pasien Covid-19 ini. Pemeriksaan pasien terdampak virus ini pun ada SOP tersendiri yang sudah ditetapkan oleh WHO,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, saat ini di Indonesia hanya ada di daerah Jakarta dan Surabaya perguruan tinggi untuk melakukan pemeriksaan virus tersebut.

“Di Indonesia saat ini hanya ada di Surabaya dan Jakarta, yang ditunjuk melakukan pemeriksaan untuk mengetahui positif dan negatifnya seorang pasien terhadap Covid-19 tersebut,” pungkas Sonedi. bob