PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Fitriansyah tak menyangka jika dirinya kini menjadi seorang atlet panahan nasional, bahkan menjadi andalan untuk Indonesia di Asean Para Games (APG). Awalnya tidak ada niat sedikitpun untuk menjadi seorang atlet.
Pria kelahiran Lamandau 1988 ini menceritakan awal mula masuk olahraga panahan hingga kini menjadi seorang atlet profesional. Awalnya ia hanya iseng mengikuti olahraga panahan namun lama-kelamaan menjadi serius, dengan bimbingan pelatih, Sapriatno mantan atlet panahan nasional yang juga berasal dari Lamandau, Fitriansyah menjelma jadi atlet berprestasi.
“Masuk ke dunia panahan awalnya cuman main-main saja, tapi lama kelamaan serius diikuti dan tidak menyangka bisa tembus nasional. Berkat bantuan dan bimbingan dari pelatih saya, Sapriatno,” kata Fitriansyah ketika dihubungi via telepon, Rabu (6/5/2020).
Pria yang biasa dipanggil Vit Lee ini menambahkan, di nasioanal menjadi atlet Asean Para Games (APG). Ia merupakan penyandang disabilitasi amputansi kaki. Kendati demikian, tampil juga mewakili Kalimantan Tengah di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, 2021 Papua, setelah pada babak kualfikasi berhasil lolos di nomor compound putra perorangan putra.
Dengan adanya wabah Covid 19 ini, latihan di Pelatnas diliburkan begitu juga latihan persiapan PON XX. Kendati demikian ia tetap menggelar latihan secara mandiri di daerahnya tiga kali dalam seminggu untuk menjaga kondisi fisik, tidak boleh berhenti latihan sama sekali karena daerah lainpun atletnya pasti tetap latihan mandiri juga. Sementara ini latihan masih meggunakan peralatan bantuan dari Pemda Lamandau. Untuk PON nanti berharap ada peralatan baru bantuan dari pihak Pengprov Panahan Kalteng.
Keikutsertaannya di PON nanti merupakan yang pertama kali baginya, sehingga ia menargetkan medali emas meskipun diakuinya tidak mudah meraihnya karena banyak pesaing dari daerah lain seperti Yogyakarta, Jawa Timur karena memiliki atlet di Pelatnas. Namun dirinya juga berada di Pelatnas sehingga tunggu pembuktian saja di PON.
Ditambahkan sang pelatih, Sapriatno, pertama kali bertemu dengan Fitriansyah pada 2018 ditempat fitnes. Pada saat itu kebetulan ia membawa atletnya untuk latihan fisik. Kemudian ia mengobrol dengan Fitriansyah dan dia tertarik ingin mencoba olahraga panahan. Sejak latihan pertama Sapriatno melihat ada bakat yang cukup baik dalam diri Fitriansyah ditambah punya keinginan untuk menjadi atlet panahan.
“Desember 2018 mengikuti Kejurnas panahan khusus untuk National Paralympic Comitte (NPC) sekaligus seleksi Timnas Asean Para Games 2019 di Filipina dan dia Lolos. Jadi sampai sekarang prestasi dia sudah cukup bagus di tingkat Internasional. Ketika ikut Pra PON di Jakarta, Dia satu-satunya atlet Compound yang lolos untuk tim Kalteng bersama 3 atlet recurve lainnya. Jadi atlet ini cukup punya potensi untuk bisa memberikan prestasi kepada daerah,” imbuh Sapriatno. yml