Habib: Sohib Jilid II Bisa Saja Terwujud

Habib Ismail bin Yahya

PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Harapan sejumlah pihak agar duet Sugianto Sabran dan Habib Ismail bin Yahya (Sohib) jilid II dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) 9 Desember mendatang, bisa saja terwujud.

Menurut Habib Ismail ketika ditemui Tabengan, Selasa (4/8), Sohib jilid II bisa saja terwujud, bisa juga tidak, karena politik bersifat dinamis. Di samping itu, kalau memang ada penugasan partai, maka mau tidak mau harus dijalaninya.

“Yang namanya politik itu kan dinamis. Saya sebagai petugas partai wajib menindaklanjuti apapun keputusan partai di tingkat pusat. PKB awalnya sudah keluar rekom juga untuk Sohib jilid II pada 4 Maret 2020. Begitu juga dengan beberapa partai lainnya,” kata Habib.

Menurut Habib, politik itu bisa berubah jika nanti surat dukungan PKB juga berubah, akan dilihat sejauh mana berubah. Kalaupun tidak berubah, bagaimana mereka menyikapinya. Sampai saat ini belum ada yang tahu keputusan pusat kepada siapa rekom diberikan. Pilgub Kalteng ini semuanya masih dalam prediksi.

Sohib jilid II bisa saja dilanjut apabila itu perintah partai. Esensi dari politik itu sebenarnya adalah lobi, pembicaraan, kesepakatan merupakan inti dari dunia politik. Dalam politik juga tidak bisa gunakan hati nurani karena itu akidah agama. Secara pribadi ingin atau tidak ingin, ketika masuk dalam partai politik, dan ada penugasan partai, mau tidak mau dijalankan terlepas ingin atau tidak.

Selain itu, lanjut Habib, keinginan pihak lain agar Sohib jilid II kembali ada, yang terpenting adalah tergantung penugasan PKB yang dipimpinnya itu. Andai kata memang ke depannya nanti partai menugaskan dirinya di mana saja, maka ia menyatakan akan siap dengan catatan bahwa ini benar-benar penugasan partai. Maka, wajib secara garis lurus untuk melaksanakan amanah tersebut.

Kendati demikian, tetap ada keinginan Habib untuk maju sendiri, menggunakan kesempatan yang ada dalam dunia politik. Semua cara akan ia lakukan dengan niat untuk lebih bisa manfaat bagi masyarakat. Habib mengakui partai yang ia pimpin memang menginginkan kader yang maju, namun akan melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ke depannya.

“Sekarang kami ingin maju, partai juga menyatakan untuk berkoalisi juga sudah ada, tapi yang namanya politik bisa berubah dalam hitungan jam dan tidak ada yang salah andai kata itu terjadi,” imbuh Habib.

Sekarang ini, lanjut Habib, partai politik melakukan survei kelayakan, popularitas, elektabilitas dan simulasikan berpasangan dengan siapa. Jika sudah mendapatkan hasilnya dan ada prediksinya, akan disampaikan akhir Agustus jelang pendaftaran. yml