Katingan dan Gumas Dilanda Banjir

KASONGAN/tabengan.co.id – Tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah hulu Kabupaten Katingan dan Gunung Mas, membuat sejumlah wilayah kecamatan di kedua daerah tersebut terendam. Banjir akibat luapan Sungai Katingan dan Kahayan tersebut merendam rumah warga dan akses jalan darat.

Di Katingan, baru sepekan kering, empat desa di Kecamatan Katingan Tengah, tepatnya di Desa Samba Bakumpai, Samba Katung, Samba Kahayan dan Samba Danum kembali diterjang banjir dengan ketinggian bervariasi antara 40 cm hingga 2 meter.

Rudi Hartono SSos, tokoh masyarakat Katingan Tengah, kepada Tabengan, via telepon seluler, Selasa (19/9) sore, mengatakan, Camat Katingan Tengah Hariawan SSos MAP beserta unsur Muspika sudah turun ke lapangan untuk memonitor keadaan banjir.

Sekaligus memantau masyarakat yang menjadi korban, untuk dijadikan bahan laporan ke Pemerintah Kabupaten Katingan dan ke Pemerintah Provinsi.
Sedangkan bantuan, baik dari Pemkab maupun Pemprov, hingga laporan ini disampaikan, menurut mantan Wakil Ketua II DPRD Katingan dua priode ini belum ada, sementara ribuan masyarakat di empat desa ini berharap bantuan secepatnya bisa tiba di tempat.

“Karena sudah 2 hari ini ribuan kepala keluarga (KK) kehilangan mata pencahariannya. Jika hal ini berlarut-larut, kemungkinan besar banyak kepala keluarga yang tak bisa menafkahi anak dan isterinya,” jelas Rudi.

Untuk saat ini saja, kata dia, ribuan warga setempat selain tidak bisa beraktivitas, juga harus menjaga rumah, keluarga dan perabot rumah tangganya serta berkas-berkas yang berhamburan diterjang banjir yang sudah masuk dalam rumah.

Sedangkan di luar rumah dan di jalan-jalan umum, sampah-sampah berserakan. Bahkan, aspal di jalan-jalan umum pun banyak terkelupas dan rusak di mana-mana, termasuk satu jembatan rusak dan nyaris tak bisa dilewati.

“Saya juga melihat beberapa mebeler kantor dan berkas di salah satu kantor pemerintah yang larut di arus air banjir tersebut, termasuk berkas-berkas di salah satu sekolah yang rusak,” ujarnya.

Menurut dia, banjir kali ini tidak hanya terjadi di Katingan Tengah, tapi juga di wilayah Kecamatan Sanaman Mantikei, Marikit, Petak Malai dan Katingan Hulu. “Saya dan masyarakat di wilayah utara ini berharap kepada Pemkab Katingan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah secepatnya untuk meninjau, sekaligus memberikan bantuan moril dan materill kepada korban banjir, khususnya kepada korban yang tak mampu,” harapnya.

Sejumlah Jalan Terendam
Sementara di Gumas, sejumlah wilayah di Kota Kuala Kurun juga mulai terendam, Selasa (19/9) malam, di antaranya Jalan Salman Alibasyah dan Damang Gaman. Selain itu, pemukiman masyarakat tepatnya di RT 04 Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun juga sudah tergenang banjir.

“Kalau di RT 04 Kelurahan TTA memang langganan banjir,” kata Cecef, warga Kuala Kurun.
Sebelumnya, sejumlah kecamatan di wilayah Gumas terendam banjir, di antaranya Kecamatan Kahayan Hulu Utara (Kahut) dan Tewah.

Kapolsek Kahut Iptu Untung Basuki mengatakan, banjir disebabkan kenaikan intensitas debit air Sungai Kahayan dan Sungai Miri. “Saat ini berangsur surut,” ucapnya saat dihubungi wartawan, Selasa pagi.

Banjir menyebabkan beberapa halaman rumah penduduk terendam. Di antaranya di Kelurahan Tumbang Miri tepatnya di RT 01 ada 18 rumah, lalu Tumbang Miri wilayah Sungai Bendang ada 55 rumah, Desa Tumbang Pasangon 17 rumah, dan Desa Dandang 58 rumah.

Sedangkan untuk desa lainnya di wilayah Kahut belum dapat diketahui karena terkendala akses komunikasi dan jalur transportasi darat pun terendam. Sejauh ini, pihaknya belum mendapat laporan adanya kerugian material dan korban jiwa karena banjir ini.

Sementara di Kecamatan Tewah tepatnya Kelurahan Tewah, sejumlah ruas jalan juga mulai terendam. “Ada empat ruas jalan di Kelurhan Tewah yang terkena dampak banjir, yakni di Jalan Veteran, jalan Perintis, jalan Tugum dan jalan Menteng,” terang Kapolsek Tewah AKP Junaldi.

Ketinggian air berkisar antara 10-50 cm. Saat ini masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing sembari melihat situasi dan kondisi air. Untuk jalan menuju Kahut saat ini tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor, baik itu roda dua maupun roda empat.

Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Gumas HM Rusdi berpesan kepada masyarakat agar berhati-hati, mengingat hujan masih terjadi di sejumlah wilayah. “Khususnya masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir, kami minta agar selalu waspada,” pesannya. c-dar/c-gcm