KUALA KAPUAS/tabengan.co.id- Diduga akibat dendam pernah menjadi korban sodomi saat masih usia Sekolah Dasar tahun 1995 lalu, yang akhirnya membuat mental psikologisnya lebih condong suka kepada anak-anak sesama jenis, Supriyadi (38) warga Mandomai, Kecamatan Kapuas Barat, akhirnya diamankan polisi gegara melakukan hal yang sama kepada anak-anak di sekitar lingkungannya tinggal.
Tidak tanggung-tanggung, sebagaimana pengakuannya, sejak 2014 lalu tidak kurang dari 20 orang anak sudah menjadi korban sodominya. Sementara pelaku sendiri diamankan aparat pada Minggu (16/8/2020), setelah pihak keluarga korban terakhirnya melaporkan peristiwa ini.
“Pelaku kita amankan setelah pihak keluarga korban melaporkan kejadian ini, sebab korban terakhirnya ini, akibat mendapatkan pelecehan seksual dari pelaku korban sampai tidak bisa berjalan,” kata Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti saat menggelar konferensi pers, Selasa (18/8/2020), di Mapolres Kapuas.
Lebih lanjut diterangkannya, modus yang dilakukan pelaku yang sehari-harinya adalah sebagai tukang pijat ini menawarkan jasa kepada para orang tua korban untuk dapat tinggal di rumahnya, dengan alasan agar memudahkan korban untuk bersekolah. Sebab, kediaman pelaku tepat berada di sekitar lingkungan sekolah korban. Terlebih dirinya selalu memberi ongkos atau membiayai sekolahnya.
“Untuk saat ini kita masih melakukan pengembangan dan baru ada 3 korban yang sudah melaporkan. Namun, berdasarkan pengakuan pelaku sendiri karena sudah dilakukannya sejak 2014 lalu, dari yang diingatnya ada sekitar 20 orang yang menjadi korbannya. Motifnya sama, suka dan tergiur dengan anak-anak sejenis,” katanya. c-yul