PALANGKA RAYA/tabengan.com – Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi melakukan aksi demo dengan turun ke jalan untuk menolak Reforma Agraria di Jalan Yos Sudarso, Minggu (19/11).
Dalam melaksanakan aksinya, mahasiswa sebenarnya ingin bertemu langsung dengan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, namun mendapat halangan pihak aparat keamanan.
Adu mulut sempat terjadi, ketika mahasiswa berupaya merangsek maju dari kawalan aparat yang telah berjaga ketat. Beberapa mahasiswa pun sempat diamankan petugas untuk menjalani pemeriksaan saat terjadi aksi dorong.
Ketua Cabang GMKI Palangka Raya Novia mengatakan, jika keinginan mahasiswa hanya ingin bertemu menteri dan menolak reforma agraria yang dinilai palsu. “Kami malah dihalang-halangi begini dan diperlakukan tidak etis,” katanya dengan nada kesal.
Dia pun mengaku tidak terima atas perlakukan aparat terhadapnya dan teman-teman mahasiswa. “Saya mengutuk perbuatan aparat keamanan. Saya akan melakukan aksi solidaritas se-Indonesia dengan perbuatan yang dilakukan aparat,” tegasnya.
Sementara Kepala Biro Operasional Polda Kalteng Kombes Pol Achmad Yudi Suwarso yang datang dalam aksi demo, mengatakan, jika apa yang telah dilakukan aparat sudah sesuai dengan standar operasi dan aturan undang-undang yang berlaku.
“Tindakan kita sudah sesuai dengan SOP, kemudian dilakukan negosiasi kepada mahasiswa agar tidak diperbolehkan melakukan aksinya di kawasan bundaran besar, namun ternyata mereka bermaksud merangsek dan mendorong anggota,” jelasnya.
Dirinya pun membenarkan turut mengamankan beberapa mahasiswa. Menurutnya, delapan mahasiswa yang diamankan hanya dimintai keterangan seputar kejadian itu. “Kita amankan sifatnya hanya meminta keterangan,” tegasnya.fwa