PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) mengunjungi UPT Museum Balanga dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja (Kunker). Hadir dalam kunjungan tersebut Ketua Komisi III DPRD Kalteng Duwel Rawing, bersama dengan Sekretarias Komisi III DPRD Kalteng Kuwu Senilawati. Ada sejumlah catatan bagi DPRD Kalteng usai meninjau secara langsung kondisi Museum Balanga Kalteng.
Duwel mengatakan, Museum Balanga menjadi salah satu sector yang memiliki potensi untuk menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) bagi pemerintah Kalteng. Namun, kondisi yang dialami oleh Museum Balanga Kalteng menunjukan bahwa potensi yang dimiliki oleh Museum Balanga tidak terakomodir dengan baik, bahkan bisa dikatakan sebagai potensi sumebr PAD yang terlantar.
Sekarang ini, lanjut Duwel, Museum Balanga Kalteng masih belum dipersiapkan sebagai objek wisata, yang dapat memberikan kontribusi bagi PAD Kalteng. Memaksimalkan potensi tersebut, ada banyak hal yang harus dibenahi, sehingga kondisi Museum Balanga Kalteng menjadi lebih refresentatif, dan layak untuk dijadikan objek wisata.
“Misalnya, yang harus dilakukan pembenahan adalah kondisi gedung. Genung pameran yang dimiliki oleh Museum Balanga Kalteng atapnya masih banyak yang bocor, sehingga tidak dapat digunakan untuk memamerkan barang-barang koleksi. Akibatnya barang koleksi tidak bisa dipamerkan, dan hanya bertumpuk di gudang dan kurang terawatt,” kata Duwel, saat menyampaikan tanggapannya terkait kunjungan ke Museum Balanga Kalteng, Jumat (23/10) di Palangka Raya.
Duwel mengatakan, kondisi Museum Balanga sangat banyak hal yang perlu dibenahi, mulai personil, bangunan, toilet, penataan halaman, termasuk parkir, pagar dan lain-lain. Museum Balanga Kalteng banyak menyimpan benda-benda koleksi berharga dan bernilai sejarah tinggi, namun pengamanan seperti pagar masih belum seluruhnya menutupi lokasi Museum Balanga.
Toilet dan sarana air bersih sangat kurang jumlahnya, terutama bagi pengunjung. Halaman parkir tidak cukup luas, terlebih untuk pengunjung yang menggunakan bis. Penunjang lainnya, yakni warung tempat menjual makan minum bagi pengunjung tidak tersedia, demikian juga kedai untuk menjual cendra mata. Terakhir, Tidak ada atau masih kurang tenaga profesional di bidang permuseuman yang di tempatkan di Museum Balanga Kalteng.ded