Tumbang Nusa Terendam, Bukit Rawit Tenggelam  

TABENGAN/ISTIMEWA BANJIR PULPIS MELUAS- Hingga Senin (15/11), debit air yang menenggelamkan jalur Bukit Rawi, di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, makin dalam. Luapan Sungai Kahayan juga merendam Jalan Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya.

PULANG PISAU/tabengan.co.id- Banjir di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) meluas. Hingga Senin (15/11), debit air yang menenggelamkan jalur Bukit Rawi, di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, makin dalam. Luapan Sungai Kahayan juga merendam Jalan Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya.

Camat Kahayan Tengah Siswo mengatakan, kondisi banjir di Jalan Trans Kalimantan, Palangka Raya-Bukit Rawi kini semakin sulit dilalui truk-truk besar. Berdasarkan alat pengukur, banjir telah mencapai 1,5 meter dengan panjang ruas jalan terendam 4,5 km.

“Cukup parah hari ini dan antrean kian panjang. Sebab, untuk ukuran truk double sudah tidak berani lagi melintasi genangan air banjir. Yang bisa melewati truk BBM ukuran 10.000 liter,” ujar Siswo.

Dengan kondisi air yang terus mengalami peningkatan ini, kata Siswo, maka dari pukul 16.30-05.00 WIB sudah ditutup total baik dari jalur Palangka Raya menuju Kuala Kurun, dan sebaliknya dari Kuala Kurun menuju Palangka Raya.

Untuk itu, kata Siswo, pihaknya mengimbau agar masyarakat pengguna jalan tidak melintasi jalur banjir, terutama mobil-mobil ukuran kecil. Jika keadaan mendesak, bisa saja menggunakan feri dengan tarif yang sudah disesuaikan bersama Dishub Kabupaten.

Sementara itu, tingginya debit air yang mengakibatkan banjir di wilayah Kabupaten Pulpis merendam sejumlah ruas jalan, permukiman dan rumah-rumah penduduk di bantaran DAS Kahayan maupun di wilayah pesisir. Tingginya curah hujan menyebabkan air DAS Kahayan meluap.

Sejak Minggu (14/11) malam, di wilayah Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya turut terdampak banjir dengan ketinggian air selutut orang dewasa. Banjir pun merendam Jalan Trans Kalimantan, Desa Tumbang Nusa sepanjang 75 meter.

Kepala Desa Tumbang Nusa Lily, Senin, membenarkan di desanya air banjir meluap hingga naik ke bahu jalan, dengan panjang sekitar 75 meter. “Meluapnya air hingga ke badan jalan itu, karena dasar jalannya rendah, dan merupakan langganan banjir besar, seperti pada tahun lalu,” kata Lily.

Lily menuturkan, dampak dari banjir tersebut merendam fasilitas sekolah, Kantor Desa dan Puskesdes. Semuanya terendam banjir kiriman dari hulu. Mereka berharap kepada pemerintah dapat memberikan bantuan, mengingat banyak warga yang tidak bisa bekerja, rentan beberapa bulan ini terus dilanda banjir.

Terpisah, Kapolsek Jabiren Raya Ipda Gedee membenarkan kedalaman air mencapai 27 cm di lokasi banjir, dengan panjang jalan yang terendam mencapai 75 meter.

Untuk membantu kelancaran arus lalu lintas, personel Polsek Jabiren Raya turun ke lokasi banjir, sejak Senin pagi.

“Kami mengimbau kepada pengendara berhati-hati melewati jalan yang tergenang air. Hal ini untuk menghindari kecelakaan, karena kedalaman air bisa bertambah dan luapan air dari hulu terus mengalir. Apalagi intensitas hujan cukup tinggi,” kata Kapolsek. c-mye