PALANGKA RAYA/tabengan.co.id- Relawan dan tenaga kesehatan (nakes) berstatus kontrak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus Palangka Raya, kabarnya masih belum menerima pembayaran gaji selama beberapa bulan.
Direktur RSUD dr Doris Sylvanus drg Yayu Indriati mengatakan, ada nakes kontrak dan juga relawan, beda juga sumber dana untuk membayar honorarium dan beda nomor rekening. Kalau adanya keterlambatan itu lebih kepada pertanggungjawaban, kemudian Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) baru diterima beberapa minggu lalu.
Selain itu, ada tinjauan terhadap usulan-usulan anggaran RSUD Doris Sylvanus tahun ini oleh Inspektorat. Itu yang kemungkinan memakan waktu sampai pertengahan Februari.
“Setelah itu clear baru bisa kita anggarkan. Januari setahu saya provinsi itu jalan. Kalau belum, itu lebih kepada pertanggungjawaban SPJ-SPJ kita saja. Seingat saya, saya sudah tanda tangan, mungkin tinggal pencairan. Mungkin minggu depan sudah mulai selesai baik kontrak maupun relawan,” kata Yayu, Jumat (4/3).
Sementara itu, relawan nakes sebanyak 100 orang, kemudian yang kontrak sebanyak 350 orang, 300 dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni dan 50 dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang sumber dari APBD juga.
Relawan nakes ini yang direkrut untuk membantu RS dalam menangani pasien Covid-19. Jumlahnya sempat menjadi 70 orang pada saat kasus Covid menurun, namun direkrut kembali 30 lagi ketika kasusnya kembali melonjak.
Mengenai pembayaran honorarium bersumber dari 3 mata anggaran. Tahun sebelumnya untuk relawan itu pembiayaannya dari pusat. Tahun ini belum dibuka aplikasi untuk input data ke pusat sehingga masih membuka peluang kalau nanti dari pusat tidak ada, maka akan ambil dari pembiayaan APBD melalui anggaran Bantuan Tidak Tetap (BTT). Kemudian untuk nakes dan tenaga kontrak non nakes itu dari APBD murni.
Sementara, terkait dengan besaran jumlah honorariumnya tekon nakes dan non nakes sesuai UMR, dipotong BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan. Sementara itu untuk relawan anggarannya dari pusat sehingga nilainya lebih besar.
“Desember yang nakes itu dibayarkan pusat, baru dibuka, diinput minggu depan juga clear. Tapi kapan, belum tahu mereka cairkan. Mudah-mudahan minggu depan. Kalau yang non nakes itu tidak bisa input ke pusat karena bukan nakes, sehingga dibayarkan melalui BTT. Januari Februari dibayarkan melalui BTT karena pusat juga belum membuka, tapi nilainya sama seperti tekon nakes karena yang bayarkan daerah, ada Pergubnya. Yang tekon 350 orang itu Januari-Fabruari, Maret belum habis, itu juga dibayarkan lewat ABPD. Jadi anggarannya itu dari pusat, APBD, BLUD, pertanggungjawabannya hati-hati sekali, tidak boleh salah,” jelas Yayu. yml
Nakes Kontrak dan Relawan RSUD Belum Terima Gaji
