PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Tabligh Akbar yang menghadirkan Guru Mulia Al Habib Umar Bin Hafidz (ulama terkemuka dunia modern dari Yaman dengan Juriyah Keturunan bersambung langsung kepada Rasullulah) dihadiri ratusan ribu jamaah dari berbagai penjuru, baik dari luar Kalteng maupun dari dalam daerah. Stadion Tuah Pahoe sebagai tempat digelarnya Tabligh Akbar, Rabu (23/8) tumpah ruah dengan para jamaah yang memenuhi, baik bagian dalam hingga luar stadion. Dari pantauan Tabengan di lapangan, kawasan Jalan Tjilik Riwut mulai dari persimpangan lampu merah Jalan Garuda terlihat padat merayap.
Walaupun sedikit terjadi kemacetan, namun kendaraan-kendaraan yang melintas masih bisa secara pelan melewati jalur tersebut. Sementara di titik acara, yaitu depan kawasan Stadion Tuah Pahoe benar-benar dipadati masyarakat muslim dari berbagai penjuru daerah, baik Kalimantan Tengah maupun luar Kalsel, Kaltim, Kalbar dan Kaltara, bahkan di luar Kalimantan.
Walaupun gelaran Tabligh Akbar dijadwalkan dimulai pukul 15.00 WIB, tingginya antusias untuk bisa berinteraksi secara langsung dengan Guru Mulia Al Habib Bin Hafidz membuat para Jamaah rela untuk datang lebih lebih awal, yaitu pagi atau siangnya. Bahkan ada jamaah yang rela tiba pukul 04.00 WIB.
Tampak sebagian rela duduk berpanas-panas, sembari menunggu kedatangan rombongan Tabligh Akbar, yang mana Al Habib Umar Bin Hafidz sendiri dijadwalkan landing di Bandara Tjilik Riwut pada pukul 16.40 WIB. Panas serta udara Palangka Raya yang saat ini di puncak musim kemarau tidak menyurutkan semangat serta langkah ratusan ribu jamaah, untuk bisa hadir dalam Tabligh Akbar tersebut. Sembari menunggu kedatangan Guru Mulia, para jamaah dan masyarakat yang hadir mengumandangkan Habsyi (puji pujian atau ucapan terimakasih kepada Allah SWT) dan juga Solawat bagi Rasulullah, sebagai tanda kecintaan terhadap Nabi Besar Muhammad SAW.
Jelang kedatangan Habib Umar Bin Hafidz, para jamaah secara bersama-sama menggelar Salat Maghrib berjamaah. Ulama terkemuka pembaru Islam yang merupakan tenaga pendidik serta ahli dakwah tersebut sebelum tiba di lokasi Tabligh Akbar, menyempatkan diri mengikuti peletakan batu pertama Pesantren Palangka Raya di Km 26 Jalan Tjilik Riwut dan Salat Maghrib berjamaah bersama rombongan.
Ulama besar dunia yang lahir di Tarim, Yaman pada 4 Muharram 1383 H atau 27 Mei 1963 itu, akhirnya tiba di Stadion Tuah Pahoe pukul 19.05 WIB bersama iring-iringan rombongan dan secara langsung berinteraksi baik kepada jamaah dan peserta yang hadir dalam Tabligh Akbar tersebut. Kehadirannya disambut lantunan dan pekik Solawat “Allahumma Sholli Ala Sayidina Muhammad” oleh ratusan ribu jamaah. Habib Umar didampingi Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan jajaran lainnya, membuka kegiatan Tabligh Akbar dengan bersama-sama ikut melantunkan Salawat bersama ratusan ribu jamaah yang hadir dari atas panggung utama.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dalam sambutannya sangat bersyukur Guru Mulia bisa kembali lagi bersama-sama umat muslim Kalteng dalam Tabligh Akbar. Dirinya mengakui merasa haru karena Al Habib Umar Bin Hafidz yang datang ke Indonesia dan tiba di Kalteng, walaupun dalam kondisi lelah dan kurang tidur. “Beliau capek dan saya tahu persis beliau kurang tidur. Tapi demi umat Islam indonesia khususnya Kalteng, beliau tetap datang dan meluangkan waktunya bersama-sama kita serta memberika Tausyiahnya,” ujar orang nomor satu di Kalteng tersebut ketika menyampaikan sambutannya sembari haru. Dirinya juga menyampaikan, melalui kedatangan Guru Mulia, tentu memberikan rasa sejuk serta memperkuat iman bagi umat di Bumi Tambun Bungai tersebut.
Sementara itu Guru Mulia Al Habib Umar Bin Hafidz dalam Tausyiahnya mendoakan para jamaah yang hadir dalam Tabligh akbar ini sehat serta dalam lindungan Allah SWT. “Sesungguhnya siapa yang kamu tuju, kemana arahmu, dan siapa yang kamu takuti, semata-mata adalah Allah SWT,” ujarnya melalui penerjemah. Dirinya menyampaikan Allah SWT mengampuni dan mengistimewakan kumpulan agung yang hadir dalam acara tersebut.
Dirinya juga mendoakan, para peserta Tabligh nanti di alam yang berbeda, bisa berkumpul kembali bersama dirinya.”Sesungguhnya perpisahan di dunia pasti akan terjadi dan dipisahkan. Namun pertemuan di alam barzah dan masyhar nantinya tidak akan ada habis habisnya,” ucapnya.drn