+1.000 Warga Katingan Terkena ISPA
SAMPIT/TABENGAN.CO.ID -Setelah sekian lama tidak turun hujan, akhirnya Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diguyur hujan deras dan petir mulai pukul 15.15 WIB hingga 16.30 WIB, Kamis (5/10). Bahkan, derasnya hujan yang turun juga disertai angin kencang, membuat pohon di sekitar Jalan Kapten Mulyono Sampit tumbang.
Kepala BMKG Bandara H Asan Sampit Musuhanaya mengatakan, hujan yang turun saat itu tidak secara merata di wilayah Kabupaten Kotim.
“Belum merata hujannya, hanya sebagian wilayah, namun di wilayah perkotaan alhamdulillah semua hujan,” ujarnya, Kamis (5/10).
Menurut Musuhanaya, hujan yang turun saat itu merupakan bagian dari kegiatan teknologi modifikasi cuaca. Untuk wilayah Kalimantan Tengah kegiatannya dimulai dari 3 Oktober sampai 8 Oktober 2023.
“Teknologi modifikasi cuaca ini disebut juga hujan buatan. Tadi penyemaian garam atau sorty pertama jam 13.00 WIB sorty kedua sekitar pukul 15.30 WIB,” terangnya.
Sementara itu, untuk prakiraan cuaca pada 6 sampai 7 Oktober 2023, hujan diprediksi akan turun di Kecamatan Antang Kalang. Sedangkan untuk di kecamatan lain rata-rata cuaca berawan dan juga masih diselimuti asap.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Multazam K Anwar mengaku sangat bersyukur dengan turunnya hujan saat itu. Dia berharap turunnya hujan dapat memadamkan kebakaran lahan dan titik-titik hotspot. Sehingga kabut asap yang biasa menyelimuti Kota Sampit dalam beberapa hari terakhir dapat hilang dan juga kondisi udara juga akan membaik.
“Apabila ada penurunan titik hotspot, maka berarti hujan ini mampu memadamkan kebakaran lahan yang muncul. Namun kita akan tetap waspada karena prakiraan kemarau akan masih berlangsung,” katanya.
1.000 Warga Katingan
Kabut asap karhutla di Kabupaten Katingan mengakibatkan 1.000 warga Katingan diduga terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Katingan melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Moviyanti Israhayu, di ruang kerjanya, Kamis (5/10).
Dijelaskan, 1.000 orang warga Katingan yang terserang ISPA itu diketahui berdasarkan hasil laporan di masing-masing Puskesmas. Tidak hanya satu kecamatan, tapi tersebar di 13 wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Katingan.
Sebenarnya, sebelum terjadinya situasi kabut asap dan udara membahayakan seperti sekarang ini, Dinkes Katingan melalui Puskesmas-Puskesmas yang ada di Kabupaten Katingan sudah siap-siaga untuk mengantisipasi berbagai penyakit yang akan menyerang masyarakat, bila terjadinya di musim kemarau.
“Sebab, setiap musim kemarau akan berdatanganlah sejumlah penyakit yang siap menyerang terhadap tubuh manusia. Termasuk dampak terhadap asap hasil karhutla,” ujarnya.
Di samping mendistribusikan obat-obatan, ia juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengurangi perjalanan atau aktivitas di luar rumah, minum air tawar yang cukup dan memakai masker ketika berada di luar rumah.
“Sehingga, kesehatan kita tetap terjaga,” pungkasnya, seraya berdoa agar seluruh masyarakat kita di Katingan ini senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat. c-may/c-dar