PALANGKARAYA/TABENGAN.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, baru-baru ini, melaporkan bahwa Palangka Raya mengalami inflasi tertinggi di wilayah Kalimantan Tengah pada Oktober 2023.
Menyikapi hal ini, Pemko gencar melakukan upaya untuk mengendalikan inflasi agar melandai bahkan turun.
Terkait hal ini, Anggota Komisi DPRD Kota Palangka Raya Noorkhalis Ridha menyatakan dukungan DPRD setempat terhadap upaya Pemerintah Kota Palangka Raya tersebut tingkat inflasi.
“Tentu kita mendorong Pemko untuk melakukan langkah-langkah antisipatif terkait tingginya inflasi di Kota Palangka Raya, dan itu dilakukan secara berkala dan terus menerus. Salah satunya melalui operasi pasar. Disamping itu juga, inflasi ini disebabkan daya beli masyarakat rendah akibat dari kenaikkan harga,” kata Noorkhalis, kemarin.
Noorkhalis menjelaskan bahwa langkah-langkah konkret yang harus diambil Pemerintah Kota Palangka Raya dan lembaga terkait dalam mengendalikan inflasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2023 ini sangat penting. Terutama untuk memastikan ketersediaan bahan pokok cukup dan harga stabil.
“Ya, pemerintah juga harus mengantisipasi ketersediaan bahan pokok di Kota Palangka Raya, ditambah lagi dengan semakin dekatnya momen Nataru. Sehingga ketersediaan pasokan makanan dan bahan pokok harus menjadi perhatian,” ujarnya.
Dengan kebijakan yang tepat, seperti pengendalian harga kebutuhan pokok, peningkatan produksi dan distribusi, serta pemantauan ketat terhadap pasar, maka pemerintah dapat membantu menjaga daya beli masyarakat serta mencegah lonjakan harga yang berlebihan.
“Dan melalui kerjasama yang baik antara pemerintah dengan berbagai pemangku kepentingan, itu dapat memastikan bahwa momen perayaan tetap berjalan dengan lancar dan meriah tanpa terbebani oleh inflasi yang tinggi,” kata Noorkhalis.rba





