PALANGKARAYA/TABENGAN.CO.ID – Musim penghujan saat ini rentan berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya mencatat, kasus DBD sejak Januari hingga 26 November 2023 mencapai 339 kasus, dengan 1 kematian pada Februari 2023.
Mengenai fogging sebagai salah satu metode dalam membasmi nyamuk demam berdarah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo menjelaskan, fogging adalah tindakan penyemprotan bahan kimia untuk membunuh nyamuk dewasa. Pelaksanaannya didasarkan pada hasil penyelidikan epidemiologi.
“Ya, fogging dilakukan dengan indikasi tertentu. Antara lain apabila ada kasus positif Demam Berdarah, kemudian dilakukan penyelidikan epidemiologi. Dari penyelidikan epidemiologi tersebut yang bisa menentukan apakah kegiatan fogging bisa dilakukan atau tidak,” terang Andjar saat dikonfirmasi Tabengan, Selasa (5/12).
Andjar menjelaskan, yang terpenting adalah pencegahan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sebagai tanggapan apakah akan dilakukan fogging di Kota Palangka Raya nantinya, ia menyampaikan keputusan tersebut harus didasarkan sesuai dengan indikasi.
“Untuk fogging harus dilakukan sesuai dengan indikasinya,” ujar Andjar.
Langkah-langkah PSN melalui 4M bisa dimulai dengan menguras bak mandi dan wadah penampungan air secara rutin, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas, dan memantau jentik nyamuk. Praktik ini dapat membantu mencegah penularan penyakit DBD. rba