MAGELANG/TABENGAN.CO.ID–Puluhan jurnalis dari Provinsi Kalimantan Tengah mendapat kesempatan langsung melihat aktivitas dan geliat sejumlah UMKM di Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Kunjungan ke pelaku UMKM di Magelang ini merupakan satu rangkaian kegiatan dengan kegiatan Forum Komunikasi Media 2024 yang diselenggarakan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng, dengan mengangkat tema Penulisan Warta Ekonomi yang Akurat dan Memikat.
Banyak wawasan dan ilmu yang diterima para jurnalis Kalteng selama kegiatan yang berlangsung dari tanggal 1-4 Mei 2024 tersebut. Terutama pengalaman menarik karena bisa melihat secara langsung aktivitas dan proses pengolahan produksi sejumlah UMKM di daerah setempat.
Menggunakan mobil jenis jeep modifikasi, rombongan Kepala BI Kalteng Taufik Saleh dan jajarannya serta jurnalis Kalteng melakukan kunjungan pertama ke pengrajin kerupuk rengginang Bu Yatin di Desa Tangil Wetan, Wanurejo, Borobudur, Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Di lokasi tersebut, rombongan bisa menyajikan secara langsung proses produksi kerupuk rengginang yang semuanya masih dilakukan secara manual dan tradisional.
Mulai dari pengolahan bahan beras ketan yang dicetak secara telaten menggunakan tangan, proses penjemuran, penggorengan menggunakan kayu bakar, pengemasan secara manual dan disediakan stand penjualan hasil produk.
Uniknya, selain bisa menyaksikan langsung proses produksi, pengunjung dipersilakan mencicipi hasil produksi secara gratis, disediakan air minum dan pendopo tempat duduk santai. Sehingga pengunjung betah berlama-lama di tempat pengrajin.
Kunjungan kedua, rombongan mengunjungi pelaku UMKM madu Griya Lebah di Kecamatan Borobudur, Magelang. Ada 2 jenis madu yang diproduksi di UMKM tersebut, yakni madu mahoni dan madu lanceng (propolis) yang memiliki banyak khasiat menyembuhan sejumlah penyakit.
Madu mahoni dihasilkan lebah yang banyak menghinggapi pohon mahoni sehingga madu yang dihasilkannya agak pahit. Kendati demikian, madu mahoni berkhasiat menyembuhkan sejumlah penyakit seperti darah tinggi, stroke dan jantung.
Sedangkan madu lanceng dihasilkan oleh lebah yang menghinggapi pohon petai cina hingga nektar yang dihasilkan terasa sangat manis. Jenis madu ini dipercaya menyembuhkan sakit maag, sariawan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Kunjungan ketiga yakni mengunjungi pusat produksi keripik aneka jamur, masih di Kecamatan Borobudur. Disana rombongan mengunjungi tempat pembiakan jamur tiram, jamur kuping dan jamur merang.
Termasuk melihat cara pengolahan keripik, mulai proses pengeringannya, penggorengannya, hingga pengemasannya. Di home industri tersebut rombongan juga dipersilahkan mencicipi keripik yang selesai diproduksi secara gratis.
Dan terakhir, rombongan mengunjungi pengrajin gerabah Sani Pottery di Dusun Klipoh, Karanganyar, Borobudur, Magelang. Berbagai macam gerabah tersedia di tempat tersebut, baik pekakas dapur, pajangan unik, bangku meja taman bahkan menerima kursus kilat bagi pengunjung yang ingin belajar membuat kendi.
Markoni, Pelaku UMKM gerabah Sani Pottery menjelaskan sejarah berdirinya tempat usaha. Ia mengklaim proses pembuatan gerabah miliknya masih tetap sama dengan yang dilakukan leluhurnya, merupakan pengrajin yang turut membangun Candi Borobudur selama 75 tahun lamanya.
“Kebetulan saya masih keturunan Sanjaya yang ikut dalam pembuatan Candi Borobudur selama 75 tahun lamanya. Jadi dalam tata cara pembuatan gerabahnya masih sama, tidak ada yang kami ubah,” jelasnya.
Di akhir perjalanan, rombongan menyempatkan mengunjungi objek wisata Candi Borobudur yang mendunia. Meski hari kerja, tempat wisata tersebut seakan tak pernah sepi pengunjung, baik wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara.
Selain mendunia, Candi Borobudur juga salah satu tempat suci bagi umat Budha di seluruh dunia. Terutama pada Hari Raya Waisak, ribuan umat Budha di seluruh dunia akan mengunjungi tempat tersebut untuk beribadah.
Sementara, Kepala BI Kalteng Taufik Saleh disela kegiatan menjelaskan dalam kegiatan FKM 2024 ini, BI Kalteng mengagendakan kunjungan ke destinasi wisata yang ada kegiatan ekonomi dan UMKMnya.
Dengan harapan apa yang disaksikan rombongan FKM 2024 secara langsung di sentra UMKM di Magelang ini, bisa diimplementasikan juga di Kalteng. Termasuk strategi Pemerintah Jawa Tengah yang menyelasarkan objek wisata dengan pengembangan UMKMnya.
“Saya harap apa yang dilakukan Pemerintah di Jawa Tengah ini, bisa diterapkan pula di Kalteng. Sentra-sentra produksi UMKM di sini bisa dilink kan (sambungkan) dengan tempat wisata. Pemerintah Provinsi Kalteng juga bisa belajar bahwa ada kaitannya antara tempat wisata dengan sentra produksi UMKM,” pungkasnya.rca





