Nam Air Sering Delay, UPBU Iskandar Pangkalan Bun Harus Evaluasi 

TABENGAN/YULIANTINI DIKELUHKAN-Pesawat Nam Air saat mendarat di Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun. 

PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Penumpang yang menggunakan maskapai penerbangan Nam Air kembali mengeluhkan jadwal penerbangan yang kerap kali delay. Hal tersebut mendapat perhatian khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman meminta Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Iskandar Pangkalan Bun dan pihak terkait mengevaluasi maskapai Nam Air yang selalu mengalami keterlambatan dan berulang kali terjadi, khususnya pada rute Pangkalan Bun-Semarang.

“Beberapa kejadian keterlambatan atau delay penerbangan Nam Air menjadi masalah serius bagi penumpang yang memiliki jadwal tetap dan terencana,” ujar Bambang dalam keterangannya, Selasa (14/5).

Seperti pengalaman pribadinya saat penerbangan yang dijadwalkan pada Selasa berangkat pukul 07.30 WIB, mengalami penundaan atau delay hingga pukul 11.00 WIB, dan kemudian diperpanjang lagi hingga pukul 13.00 WIB.

“Seolah tidak ada kepastian dari maskapai ini. Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas dan produktivitas masyarakat, termasuk kalangan pemerintahan, pelajar, dan pebisnis yang mengandalkan penerbangan tepat waktu,” ujar Bambang.

Dia menegaskan, demi kenyamanan dan kepastian jadwal penerbangan, pihaknya meminta operator dan stakeholder terkait regulasi bandara untuk mengevaluasi dan mencari solusi terhadap masalah.

“Nam Air perlu memberikan penjelasan apa sebenarnya masalah yang dihadapi hingga menyebabkan delay berkepanjangan, karena  keterlambatan ini tidak hanya berdampak pada waktu tetapi juga pada aktivitas penumpang yang sudah terjadwal. Tentunya ini sangat merugikan bagi semua pihak yang terlibat, baik masyarakat biasa, pedagang, pelajar, maupun unsur pemerintahan,” ujarnya.

Selain itu, Bambang berharap otoritas bandara bisa membantu mencari solusi dan memberikan alternatif yang lebih baik. Ia juga menekankan pentingnya tindak lanjut yang konkret dari pihak otoritas bandara.

“Harapannya adalah permasalahan ini dapat segera diatasi agar kejadian serupa tidak terus berulang,” tuturnya.

Kejadian tersebut menunjukkan betapa pentingnya kepastian jadwal penerbangan bagi kelancaran aktivitas masyarakat.

“Kami, Dewan, terkatung-katung sejak pagi. Saya bersama Waket I dan beberapa anggota yang seharusnya berangkat pagi tadi sampai saat ini belum ada berita positif,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala UPBU Iskandar Pangkalan Bun Budi Setiawan mengatakan, sekarang cancel karena alasan technical reason dan pesawat masih di Jakarta. Sedangkan pesawat Nam lainnya masuk periode perawatan di hanggar. c-uli