PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Kota Palangka Raya tengah mematangkan rencana pembangunan perumahan subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini menyampaikan, pembangunan tahap awal akan difokuskan pada 88 unit rumah tipe 36 yang ditujukan bagi warga dalam kategori desil 1 dan 2, yakni kelompok masyarakat dengan tingkat kemiskinan tertinggi.
“Sebenarnya bukan gratis tapi subsidi. Sampai saat ini memang di Kota Palangka Raya masih dalam proses hibah. Hibah dari pemilik lahan ke kita, ke pemerintah kota yang nanti akan langsung disalurkan kepada masyarakat. Proses hibah itu yang sampai sekarang ini masih belum selesai,” kata Zaini, Jumat (11/7).
Ia menjelaskan, setelah proses hibah selesai, pembangunan akan langsung dilaksanakan oleh perusahaan daerah (Perseroda) yang ada di Kota Palangka Raya. Ia menyebut luas lahan yang akan dihibahkan diperkirakan cukup untuk membangun hingga 88 unit rumah dalam tahap awal.
“Kita sudah ada mendapat gambaran, kemudian nanti kita melalui Perseroda yang ada di kota kita itu yang nanti akan membangunkan. Kemarin kalau dihitung-hitung dengan luas tanah yang akan dihibahkan itu kurang lebih sekitar 88 perumahan yang akan kita bangun. Dengan kurang lebih sekitar model tipe 36 lah,” tegasnya.
Program ini menyasar masyarakat dengan tingkat kemiskinan tertinggi berdasarkan data dari Dinas Sosial. Target utamanya adalah warga yang berada dalam kategori desil 1 dan 2.
“Nah tergantung Dinas Sosial nanti akan melihat berapa rumah yang akan kita bangun. Kalau rumah yang akan kita bangun misalnya 100, ya kita cari yang ada desil 1, 2, 100,” sebutnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga berencana menetapkan skema angsuran yang ringan agar lebih terjangkau. “Pak Wali menginginkan angsuran rumah ini setara dengan biaya sewa barak, sekitar 500 sampai 700 ribu rupiah. Lebih baik nyicil rumah sendiri daripada bayar sewa tiap bulan,” ujar Zaini.
Pemerintah kota sebenarnya memiliki kuota pembangunan hingga 3.000 unit rumah subsidi, namun prosesnya akan dilakukan secara bertahap.
Meski tantangan masih ada, Pemko Palangka Raya optimistis program ini akan menjadi solusi nyata bagi kebutuhan papan masyarakat miskin, sekaligus mendorong pengentasan kemiskinan secara terukur. nws