PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Salah satu acara utama dalam event Pesona Tambun Bungai 2024 yang diselenggarakan Bank Indonesia perwakilan Kalteng adalah pelaksanaaan kegiatan Deseminasi Perekonomian Provinsi Kalteng dengan tema “Central Borneo Economic’s Revival: Mendorong hilirisasi berbasis sumber daya alam melalui kebijakan pembiayaan’.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalteng Yuliansah Andrias dalam paparannya menyampaikan bahwa potensi hilirisasi di Kalteng terbagi dalam 3 zona wilayah yakni Zona Barat meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan, Kotawaringin Barat, Sukamara dan Lamandau.
Selanjutnya Zona Tengah meliputi kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Gunung Mas dan Palangka Raya dan Zona Timur meliputi Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan dan Barito Timur.
“Khusus Kalteng memang kita masih perlu mendorong aspek terutama bagaimana mendorong hilirisasi komoditi tambang, terutama komoditi bauksit yang angkanya sedang alami penurunan tajam. Jadi bagaimana kita memberi nilai tambah bagi produk-produk SDA,” jelasnya dalam kegiatan yang berlangsung di Gedung Pertemuan Umum Tambun Bungai, Kamis (15/8).
Adapun fokus potensi pengembangan untuk zona tengah meliputi kelapa sawit (CPO), pertambangan (bauksit/alumina, zircon dll), Industri berbasis perikanan (perikanan tangkap), pariwisata, kopi, tebu maupun pertanian TPH.
Sedangkan fokus potensi pengembangan Zona Tengah meliputi pertanian, kopi, sawit dan tebu, pertambangan bauksit dan emas, pembangunan food estate (beras dan holtikultura) (PSN), Pengembangan BCLS Singkong (PSN), perikanan air tawar dan industri hasil hutan (kayu, karet).
Dan untuk Zona Timur meliputi tambang (batubara, emas, tanah jarang), hasil hutan (kayu, rotan, karet, dll, perikanan air tawar dan pertanian TPH.
Pada bagian lain dipaparkan juga kondisi inflasi di Kalteng, yakni secara keseluruhan pada tahun 2024, berada di rentang 2,5 persen plus minus 1 persen atau terkendali.
“Kami memperkirakan itu karena peran optimalisasi peran TPID melalui berbagai kegiatan pengendalian inflasi,” ucapnya.
Adapun kegiatan TPID yang dimaksud, yakni rapat koordinasi, inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah pusat perbelanjaan tradisional maupun modern, rutin mengadakan pasar murah, kebijakan impor bahan pangan serta perluasan kerjasama antar daerah.
Kegiatan Deseminasi juga menghadirkan berbagai pihak mulai dari pemerintahan, perbankan, perguruan tinggi, pengusaha, media hingga pelaku UMKM.
Adapun narasumber kegiatan dari Bank Mandiri, Kementerian Perindustrian RI, dan Bappedalitbang Kalteng dengan tujuan untuk menginformasikan perkembangan ekonomi terkini Kalteng.rca