474.245 Pemilih Gen Z, Adu Taktik Raup Suara Pilgub

474.245 Pemilih Gen Z, Adu Taktik Raup Suara Pilgub
Pengamat Politik dan akademisi dari Fisip Universitas Palangka Raya (UPR), Ricky Zulfauzan

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalimantan Tengah (Kalteng) 27 November 2024 mendatang, empat Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng mulai tancap gas untuk mendulang suara.

Taktik politik yang digunakan pun cukup beragam. Mulai dari mengadakan hiburan, bagi-bagi sembako dan mengundang ribuan orang hingga yang menarik juga dengan mengadakan dialog terbuka bersama mahasiswa dan masyarakat.

Melihat fenomena bapaslon yang mulai tancap gas ini, pengamat politik sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Sosila dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangka Raya (UPR) Ricky Zulfauzan menyebut, hal itu merupakan langkah positif yang dilakukan para bapaslon.

“Menurut saya ini bagus. Baik deklarasi penggalangan massa, maupun melalui dialog terbuka sah-sah saja, untuk menarik simpati dan menjaring suara masyarakat,” ujar Ricky kepada Tabengan, Senin (9/9).

Tetapi, menurut Ricky, yang perlu menjadi catatan ialah masa kampanye belum dimulai. Sesuai jadwal KPU, tahapan kampanye akan dimulai pada 25 September-23 November 2024.

Meski begitu, karena saat ini belum masuk dalam tahapan kampanye, Bawaslu Kalteng fokus pada pengawasan pihak-pihak yang harus netral tidak terlibat, seperti ASN dan TNI-Polri.

Selain mulai tancap gas dengan deklarasi, sosialisasi, dan dialog terbuka, para bapaslon ini juga mendapat tantangan untuk menyampaikan gagasan di hadapan mahasiswa. Tantangan itu disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPR.

Menanggapi tantangan yang disampaikan BEM UPR soal adu gagasan itu, menurut Ricky, sudah selayaknya mahasiswa mengundang para bakal calon di Pilkada 2024 ini.

Karena, lanjut Ricky, suara Gen Z di Pilkada kali ini cukup besar. Gen Z atau Generasi Z adalah sebutan untuk orang-orang yang lahir akhir tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an.

Jika mengacu pada data yang dirilis KPU Kalteng tentang Daftar Pemilih Sementara (DPS) di Pilgub Kalteng 2024 ini pemilih Gen Z mencapai 474.245 atau 24,2 persen.

Dengan empat bapaslon di Pilgub Kalteng nanti, tentu meraup suara lebih dari 20 persen sangat memengaruhi kemenangan.  Karena besarnya potensi suara itu, maka mahasiswa ingin menguji gagasan dari para kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng.

“Yang jadi pertanyaannya, apakah para paslon ini bersedia menghadiri undangan dari mahasiswa nanti?” imbuhnya.

Ricky melanjutkan, sudah saatnya Pemilu dalam hal ini Pilkada benar-benar menjadi ajang adu gagasan di antara para paslon.

“Mari kita hilangkan bersama kebiasaan memilih yang transaksional. Pilihlah secara rasional. Bagi pasangan kandidat, menurut saya, hentikan gimik-gimik yang tidak produktif,” tegasnya.

Dengan menanggapi undangan dari mahasiswa itu, ucap Ricky, sudah tentu ada keuntungan luar biasa bagi para kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng.

“Mereka adalah Gen Z yang potensi suaranya cukup besar. Mereka juga pemilih yang cenderung rasional. Mereka tidak mudah menjatuhkan pilihannya jika tidak ada argumentasi rasional,” kata dia lagi. rmp