*Januari-September 73 Kasus
*Seluruh OPD, Camat dan Lurah Diminta Patroli
PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Untuk kesekian kalinya kebakaran terjadi di Kota Palangka Raya. Senin (30/9) malam, api kembali berkobar menghanguskan satu unit rumah di Jalan S Parman, Palangka Raya.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun puluhan warga panik mengingat rumah milik Alam (39) yang terbakar berada di kawasan padat penduduk.
Kepala Seksi Pengendali Operasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Kota Palangka Raya Sucipto mengatakan, upaya cepat dilakukan damkar dalam pemadaman untuk mencegah api membesar dan merembet ke rumah lainnya.
“Kebakaran lanjutan berhasil kita minimalisir dan tidak meluas ke bangunan lain. Tim bergerak cepat untuk mencegah api menjalar,” kata Sucipto.
Maraknya peristiwa kebakaran, membuat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Palangka Raya menetapkan status siaga I. Hal itu ditegaskan langsung Kepala Diskarmat Palangka Raya Gloriana Aden, Selasa (1/10) siang.
“Damkar saat ini siaga I kebakaran. Segala daya upaya kita lakukan, meski dengan anggaran yang ada dan kekurangan personel untuk mengatasi. Kita tetap solid di lapangan. Kolaborasi dengan seluruh balakar, BPK swakarsa yang telah memperoleh rekomendasi melakukan pemadaman,” kata Gloriana.
Ia menerangkan, selama September 2024, terjadi 19 kebakaran, dimana 11 lokasi kebakaran merupakan bangunan kosong baik barak, posko dan rumah. Sedangkan jika diurut dari Januari-September 2024 terjadi 73 kebakaran.
“Sebagian kebakaran di bulan September berdasarkan hasil investigasi Damkar dan Inafis Polri memang terindikasi adanya unsur kesengajaan,” terangnya.
Gloria mengungkapkan, mengantisipasi terjadinya kebakaran, Wali Kota Palangka Raya telah mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat untuk mengaktifkan siskamling.
Selain itu, turut dikeluarkan pula surat edaran agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan Lurah seluruh Palangka Raya untuk melakukan patroli setiap malam. Patroli dimulai, pukul 23.00 WIB hingga dini hari.
“Sedangkan dari Damkar sudah mengeluarkan edukasi agar masyarakat dapat mengantisipasi terjadinya kebakaran. Baik dengan berhati-hati saat menghidupkan api maupun dalam pemeliharaan kelistrikan di rumah,” ungkapnya.
Ungkap Dalang Pembakaran
Meski pelaku pembakaran telah ditangkap, namun peristiwa kebakaran masih terulang di beberapa tempat yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.
Menanggapi hal tersebut praktisi hukum Roy Sidabutar mengatakan, pihak penyidik kepolisian juga perlu melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.
Hal itu ia sampaikan dengan mencuatnya isu, pelaku yang tertangkap mengalami gangguan kejiwaan, dimana masih menunggu hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit Jiwa.
“Tapi sebenarnya penyidik harus mendalami kembali kasus tersebut, namanya orang sudah tidak punya pikiran kan itu gampang dimanfaatkan orang pihak ketiga,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, hal tersebut memang perlu didalami lebih lanjut, mengingat kebakaran yang terjadi sehari lalu juga merupakan rumah kosong, seharusnya ditindaklanjuti tim Laboratorium forensik (Labfor), apakah peristiwa tersebut disengaja atau memang murni akibat konsleting listrik.
“Mengingat yang baru terjadi kemarin di Raden Saleh, kalau nggak salah itu juga rumah kosong yang terbakar. Nah dan yang terakhir itu juga harus ada labfor. Artinya kebakaran tadi disengaja atau murni akibat konsleting listrik misalnya, harus diteliti dulu biar ada kesimpulan,” harapnya.
Ia juga menambahkan, jika memang kasus kebakaran yang terjadi terakhir kemarin memang disengaja, artinya pelaku tersebut lebih dari dua, artinya ada mastermind atau pelaku dibalik layar masih ada.
Menurutnya, perlu disikapi bersama apalagi sekarang menjelang Pilkada, maka sangat rawan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena banyak pihak yang tidak senang pilkada itu berlangsung secara damai.
“Jadi pihak kepolisian juga turut mengimbau kepada pihak pihak terkait seperti siskamling atau RT maupun RW mengaktifkan kembali kegiatan siskamling yang ada di wilayahnya,” jelasnya. “Sekarang inikan masih terlihat adem ayem saja yang saya liat, padahal tensinya udah mulai naik udah mulai panas,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi kinerja kepolisian yang cukup sigap dalam mengungkapkan pelaku pembakaran yang terjadi dibeberapa tempat beberapa waktu lalu. Namun ia juga menambahkan perlu di usut lebih dalam yang juga melibatkan psikologi atau psikiater, apakah benar hanya itu saja yang terjadi.
Hal ini mengingat kejadian yang sama terulang kembali padahal sebelumnya pelaku pembakaran telah ditangkap, sehingga hal ini menjadi tanda tanya besar di kalangan masyarakat. fwa/dlo